Medan (ANTARA) - Sebanyak 329 kasus probable COVID-19 varian Omicron ditemukan di Provinsi Sumatera Utara. Jumlah tersebut merupakan akumulasi sejak pertama kali Omicron terdeteksi pada pertengahan Januari lalu.
Dari jumlah tersebut enam diantaranya dinyatakan positif Omicron. Untuk mengantisipasi penyebaran lebih banyak lagi, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi meminta agar dilakukan swab PCR secara acak kepada penumpang bandara udara, terminal, pelabuhan yang baru tiba dari Jawa dan Bali.
"Kasusnya probability 329, enam diantaranya terkonfirmasi positif Omicron," kata anggota Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Sumut dr Inke Nadia Lubis di Medan, Senin (7/2).
Baca juga: Satgas sebut 50 pelajar terkonfirmasi COVID-19 per hari
329 sampel kasus probable Omicron, menurut dia telah seluruhnya dikirimkan ke Labkes Kementrian Kesehatan untuk di cek lebih jauh. Hanya saja baru enam sampel yang ditemukan terkonfirmasi Omicron.
"Enam sudah terkonfirmasi positif. Lima adalah anak buah kapal, satu penduduk kita yang tidak pernah ke luar provinsi namun kontak dengan saudaranya yang baru pulang dari Jakarta," katanya.
Gubsu Edy Rahmayadi meminta dilakukan tes PCR secara acak bagi siapa saja yang datang dari Jawa dan Bali.
"Melaksanakan swab PCR acak pada pendatang dari Jakarta, Jawa dan Bali di bandara, pelabuhan dan terminal bus," tutur Edy.
Edy meminta agar petugas yang ada langsung melakukan tes kepada pendatang yang sampai di bandara. Edy mengingatkan untuk melakukan tes ini akan mendapatkan penolakan dari penumpang.
"Ini enggak gampang lho, berkelahi nanti kalian. Enggak mau aku, gitu nanti dia," ucapnya.
Untuk melakukan pencegahan, Edy juga meminta agar dilakukan percepatan vaksinasi booster kepada warga. Dia juga meminta agar protokol kesehatan di rumah dan tempat ibadah diperketat.