Sibolga (ANTARA) - Dua ABK KM Gemilang 717 asal Kualo Pasar Tarandam, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut), yang hilang kontak sejak hari Minggu lalu, berhasil ditemukan, Kamis (21/5). Satu di antaranya ditemukan meninggal dunia.
Ada pun korban yang meninggal dunia atas nama Fahmi (38), ditemukan di tepi pantai, sekitar 1 Km dari Air Terjun pulau Mursala, Tapteng. Sementara Nahkoda kapal, Usman Harahap, (50) ditemukan selamat. Kedua ABK ini adalah warga Barus.
Koordinator Pos (Korpos) SAR Sibolga, Hari Susanto kepada wartawan mengatakan, kedua korban ditemukan oleh kapal nelayan asal Barus dan langsung dievakuasi ke KN Nakula dengan menggunakan LCR Pol Airud Mabes didampingi LCR Kal Mansalar.
Baca juga: KM Gemilang 717 dari Barus hilang kontak
Baca juga: Ditemukan fiber diduga milik KM Gemilang 717 yang hilang kontak
Baca juga: Sambut lebaran harga daging kerbau dan ayam naik di Sibolga
“Menurut keterangan Usman, bahwa kapal yang dinahkodainya dihantam badai dan terdampar di sekitar air terjun Pulau Mursala dengan kondisi mesin rusak. Sementara Fahmi langsung melompat ke laut berusaha menyelamatkan diri dengan cara berenang ke pantai. Ia pun tidak tahu lagi bagaimana kondisi rekannya itu,” ujar Hari menirukan pengakuan Usman.
Agar bertahan hidup selama lima hari, Usman makan beras mentah yang ada di kapalnya sembari menunggu pertolongan.
Baca juga: 'Berdamai dengan COVID-19' langkah menumbuhkan kembali ekonomi Indonesia
Kabar hilangnya KM Gemilang 717 jenis kapal jaring apung dilaporkan Kepala Desa Pasar Tarandam, Barus, kepada Posmat Barus. Selanjutnya diteruskan ke Polairud, Bakamla dan Basarnas.
Sebelumnya juga pemilik kapal, Rahmansyah Tanjung sudah berusaha menghubungi ABK kapalnya dan juga para nelayan yang melaut di sekitar pulau Mursala, namun tidak ada yang mengetahui keberadaan kapal naas itu.
Tim Lanal Sibolga bersama Basarnas Nias dan Pos SAR Sibolga langsung turun tangan melakukan pencarian sejak beberapa hari lalu.