Tebing Tinggi (ANTARA) - Guna mengantisipasi kasus polio Pemkot Tebing Tinggi bersama dengan WHO Indonesia menggelar rapat advokasi pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional Polio , Senin (06/02).
Pj. Wali Kota Tebing Tinggi Muhammad Dimiyathi, mengatakan semua pihak harus merespon cepat upaya antisipasi penyebaran kasus polio.
"Jadi memang daerah harus bersiap melakukan antisipasi untuk kegiatan penanggulangan Polio ini," ujarnya.
Dikatakan, dalam waktu dekat, PIN Polio ini harus segera dilaunching.
"Jadi kesiapan di wilayah masing-masing, kecamatan dengan kelurahan dan perangkat bisa menghadirkan anak usia 0 sampai 59 bulan,” ucapnya.
Waktu pelaksanaan PIN Polio ini dimulai pada tanggal 13 - 20 Februari 2023 dengan jumlah anak usia 0-59 bulan yang akan divaksinasi sebanyak 12.226 anak.
Untuk itu, ia meminta Dinas Kesehatan untuk mempersiapkan dan memastikan tempat pelaksanaan vaksinasi cukup untuk melayani vaksinasi polio yang akan dilakukan.
"Apabila tidak mencukupi tempat pelaksanaan di Posyandu agar membuat pos-pos tambahan di lingkungan terdekat," tegas Pj. Wali Kota
Kepada Dinas Kominfo untuk melaksanakan sosialisasi advokasi melalui media baliho dan mengupayakan siaran keliling dalam satu hari serentak dibagi 5 kecamatan, agar masyarakat mengetahui dan mengerti akan guna pelaksanaan PIN Polio ini.
Kadis Kesehatan dr. Muhammad Iqbal, Sp.P. menjelaskan masing-masing putaran PIN dilaksanakan dalam waktu 1 pekan dengan jarak minimal antar putaran adalah satu bulan.
Target cakupan sekurang-kurangnya adalah 95 persen untuk masing-masing putaran. Dengan sasaran adalah seluruh anak usia 0 bulan sampai dengan 59 bulan, termasuk pendatang, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
“Jika berdasarkan kajian epidemiologi masih ditemukan risiko penularan, maka dapat dilakukan PIN putaran berikutnya atau mop-up," katanya