Pangururan (ANTARA) - Pemkab Samosir, Sumatera Utara, melengkapi RSUD dr Hadrianus Sinaga dengan fasilitas layanan dialisis sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan penanganan cuci darah bagi penderita gagal ginjal di daerah itu.
Bupati Samosir Vandiko Gultom di Pangururan, Rabu, mengatakan layanan tersebut dengan resmi mendapat izin dari Kemenkes untuk diterapkan di RSUD dr Hadrianus Sinaga dan sudah memberikan layanan sejak 24 Oktober 2022.
Pelayanan dialisis itu, kata dia, merupakan upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan maksimal RSUD dr Hadrianus Sinaga merupakan impian masyarakat Kabupaten Samosir, sehingga Pemkab Samosir membuat terobosan guna memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Semoga pelayanan dialisis dapat memberikan layanan luas bagi masyarakat, wisatawan dan perantau yang datang ke Samosir. Jarak yang jauh sangat memberatkan masyarakat. Jarak paling dekat adalah ke Dairi dan Siantar untuk mendapatkan layanan ini. Dengan tersedianya Dialisis di RSUD dr Hadrianus Sinaga, masyarakat akan terbantu," katanya.
Baca juga: Pemkab Samosir salurkan bantuan bibit gratis kepada petani
Dia mengatakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat harus diutamakan, tidak selamanya menghitung dari sisi bisnis, tetapi bagaimana pelayanan kepada masyarakat semakin baik.
Petugas medis dalam melayani pasien, katanya, harus dengan sepenuh hati, menerapkan pelayanan senyum, sapa, dan salam kepada pasien.
"Utamakan dan mohon ditanamkan senyum, sapa, salam kepada seluruh pasien. Mari kita layani masyarakat dengan sepenuh hati dan prima," katanya.
Ia menyatakan komitmen menambah petugas medis, baik dokter umum maupun dokter spesialis, yang belum dimiliki RSUD dr Hadrianus Sinaga agar pelayanan rumah sakit dapat menjangkau seluruh kebutuhan masyarakat yang akan berobat.
Direktur RSUD dr Hadrianus Sinaga Kabupaten Samosir Iwan H. Sihaloho menjelaskan unit layanan dialisis dibangun mengingat penyakit gagal ginjal kronis semakin meningkat.
Sebelumnya, pasien yang ada di Samosir harus menghabiskan biaya tinggi karena harus mendapatkan layanan rumah sakit di luar Kabupaten Samosir.
Sesuai data rujukan RSUD dr Hadrianus Sinaga, ia menjelaskan, terdapat 17 orang penderita gagal ginjal yang rutin melakukan cuci darah ke luar Samosir.
"Dengan adanya layanan ini, akan sangat membantu masyarakat penderita gagal ginjal. Mengurangi jarak tempuh dan biaya. Pasien akan dilayani dengan pelayanan terbaik dan meringankan biaya pasien" katanya.
Selain itu, layanan ini merupakan peningkatan kualitas dan kuantitas dalam mewujudkan kepuasan pelanggan atas pelayanan kesehatan. RSUD dr. Hadrianus Sinaga ke depan akan mampu berdaya saing dan berdaya guna dengan RSU lain.
"Hingga saat ini kami sudah melakukan pelayanan terhadap delapan orang pasien gagal ginjal yang melakukan cuci darah dan semuanya berjalan dengan baik," katanya.