Pangururan (ANTARA) - Pemkab Samosir, Sumatera Utara, menyalurkan bantuan bibit pertanian secara gratis kepada sejumlah kelompok tani sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah setempat untuk kemajuan pertanian di daerah itu.
Bupati Samosir Vandiko T. Gultom di Pangururan, Rabu, mengatakan, bantuan yang bersumber dari APBD Kabupaten Samosir Tahun Anggaran 2022 tersebut merupakan komitmen sesuai program guna mewujudkan visi misi pemberian bantuan bibit gratis kepada petani.
Ia pun berpesan kepada kelompok tani agar bibit dibagi secara adil dan merata kepada seluruh anggota kelompok tani serta dimanfaatkan sepenuhnya untuk kesejahteraan petani di Kabupaten Samosir.
Dalam pemberian bantuan kepada petani, Bupati Samosir juga menerapkan berbagai skema, yaitu dengan menggunakan APBD dan menjalin sinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat.
"Harapan kami, bibit ini dirawat dan segera ditanam. Jangan sampai diperjualbelikan dan harus dibagi secara adil dan merata kepada seluruh anggota kelompok tani," katanya.
Bantuan bibit yang disalurkan mencakup 42 ribu bibit kopi untuk 13 kelompok tani di Kecamatan Sianjur Mulamula dan 2,4 ton bibit kacang varietas kancil untuk 10 kelompok tani pada empat kecamatan yaitu, Palipi, Onan Runggu, Pangururan dan Simanindo.
Kemudian, bantuan mencakup 11,9 ton bibit kentang untuk 13 kelompok tani di Kecamatan Harian yang meliputi Desa Hariara Pintu, Hutagalung dan Partukko Naginjang.
Dalam pengawasan penyaluran bantuan, Bupati Samosir akan meminta seluruh data penerima termasuk nomor seluler dan akan menghubungi suatu saat untuk pengawasannya.
"Data penerima ada baiknya ditempel di kantor desa, sehingga diketahui siapa saja yang sudah mendapat bantuan. Program ini merupakan bukti nyata, sehingga tidak akan ada lagi masyarakat yang mengeluh tidak mendapat bantuan. Setiap tahun akan kita upayakan menambah jumlah bantuan," kata Vandiko.
Baca juga: Pemkab Samosir distribusikan bibit kopi program bantuan pengembangan tanaman kopi
Dalam pengolahan tanaman pangan, Bupati Samosir mengimbau para petani untuk menggunakan pupuk organik, mengingat setiap tahun, pasokan pupuk kimia bersubsidi berkurang.
Dalam mengantisipasi kelangkaan pupuk tersebut, Pemkab Samosir melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melatih para petani untuk mandiri dengan pembuatan pupuk organik cair dan non cair.
Menurut Bupati, penggunaan pupuk organik harus digalakkan untuk pertanian pangan, karena selain menjaga kesuburan tanah, pupuk tersebut juga mampu menjaga kualitas tanaman.
"Pelatihan pembuatan pupuk organik ini agar diterima seluruh petani, demi kebaikan pertanian dalam jangka panjang," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Samosir, Tumiur Gultom memastikan adanya upaya pendampingan selama proses tanam serta bantuan dari petugas penyuluh pertanian di masing-masing Kecamatan.
"Akan tetap dipantau, termasuk untuk proses pindah tanam bibit. Melibatkan seluruh petugas penyuluh pertanian dalam pengawasan. Sehingga proses tanam sesuai dengan standar operasional prosedur," katanya.