Madina (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) kembali menempuh langkah persuasif dalam upaya relokasi pedagang Pasar Kuliling ke Pasar Tapanuli, Kelurahan Kayujati, Panyabungan.
Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution turun langsung ke lokasi pada Senin (6/10), mengajak pedagang yang masih bertahan untuk segera berpindah ke pasar yang telah disiapkan.
Kehadiran Wakil Bupati, Atika merupakan tindak lanjut dari pertemuan dua pekan lalu yang melibatkan unsur pemerintah, DPRD, tokoh masyarakat, serta perwakilan pedagang. Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa para pedagang akan dipindahkan ke Pasar Tapanuli tanpa dikenai biaya sewa hingga Desember 2025.
"Waktu itu masyarakat sudah menyatakan kesediaan untuk pindah. Tapi di lapangan, tindak lanjutnya belum maksimal. Maka kami kembali melakukan pendekatan secara persuasif,” ujar Atika kepada wartawan.
Sejumlah pedagang diketahui masih enggan berpindah karena menganggap lokasi pasar baru sepi pembeli. Menanggapi hal ini, Atika menegaskan bahwa pemerintah sebetulnya bisa mengambil langkah tegas, namun memilih tidak melakukannya demi menjaga hubungan baik dengan masyarakat.
"Kalau dilihat dari tata ruang, jelas keberadaan pasar lama sudah tidak sesuai. Tapi ini menyangkut masalah perut, masalah ekonomi masyarakat. Maka kami tidak ingin berbenturan dengan rakyat,” jelasnya.
Atika juga mengimbau seluruh pedagang, khususnya yang berjualan sayur, ikan, dan kebutuhan pokok lainnya, agar segera menempati Pasar Tapanuli demi penataan kota yang lebih baik. Ia turut meminta partisipasi aktif dari tokoh masyarakat dan pemuda untuk bersama-sama mencari solusi terbaik.
"Kami juga meminta masukan dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda, khusus pemerintah kelurahan di sini juga berdiskusi bagaimana solusi-solusi yang harus kita pecahkan bersama masalah ini," ungkap dia.
Ia pun mengakui masih ada sejumlah kekurangan pada fasilitas Pasar Tapanuli. Namun, menurutnya hal itu tidak bisa dijadikan alasan untuk menunda pemindahan.
“Memang karena pasar ini masih baru, tentu ada satu dua kekurangan. Tapi bukan berarti pemindahan dan pemfungsian pasar harus ditunda. Ini dibangun dari uang rakyat, jadi harus kita fungsikan,” tegas Atika.
Dalam kunjungan tersebut, Wakil Bupati Atika didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Muktar Afandi Lubis, Kepala Satpol PP dan Damkar, Yuri Andri, Kalaksa BPBD, Mukhsin Nasution, Kepala Dinas Kominfo, Azhar Paras Muda Hasibuan, Kepala DLH, Khairul, serta sejumlah personel Satpol PP.
