Medan (ANTARA) - Dr. Harli Siregar, SH, M.Hum resmi dilantik sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajati Sumut) oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin, Rabu (16/7), di Gedung Utama Kejaksaan Agung, Jakarta.
Ia menggantikan posisi Idianto, SH, MH, yang kini menjabat sebagai Sekretaris Badan Pemulihan Aset Kejaksaan Agung, di Jakarta.
Pelantikan Harli Siregar berlangsung bersamaan dengan 33 pejabat eselon II lainnya di lingkungan Kejaksaan Republik Indonesia.
“Benar. Hari ini saya dilantik sebagai Kajati Sumut,” ujar Harli Siregar ketika dihubungi dari Medan, Rabu malam.
Harli menyampaikan rasa syukur atas amanah yang dipercayakan kepadanya dan memohon doa dari seluruh pihak agar dapat menjalankan tugas dengan baik, profesional, dan berintegritas.
"Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Mohon doa dari semua pihak agar saya dapat mengemban tugas ini dengan sebaik-baiknya, menjaga integritas, dan menjunjung tinggi keadilan dalam setiap pelaksanaan tugas di Sumatera Utara," ucapnya.
Diketahui, Harli Siregar lahir di Dolok Sinumbah, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, pada 12 April 1970.
Ia menempuh pendidikan hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU), dan berhasil meraih gelar doktor hukum (S3), dari kampus yang sama pada tahun 2022.
Kariernya di institusi Kejaksaan cukup panjang dan beragam. Ia mengawali sejumlah jabatan penting, termasuk menjadi Kepala Kejaksaan Negeri Deli Serdang, Sumatera Utara, yang menjadi salah satu tonggak awal kepercayaan terhadap kepemimpinannya.
Kemudian, Harli Siregar pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur, lalu menjabat sebagai Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung.
Pada 20 Juni 2023, Harli diangkat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat, menggantikan Juniman Hutagaol yang memasuki masa pensiun.
Tidak hanya itu, namanya dikenal luas publik saat menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung.
Di posisi tersebut, ia menjadi juru bicara resmi Kejaksaan RI dalam menyampaikan informasi penanganan perkara strategis, membangun komunikasi publik, serta menjadi wajah lembaga dalam isu-isu penting penegakan hukum nasional.
Dalam sambutannya pada pelantikan, Jaksa Agung ST Burhanuddin menegaskan bahwa mutasi dan promosi merupakan bagian dari penyegaran organisasi serta strategi peningkatan kinerja kejaksaan secara menyeluruh.
"Para Kepala Kejaksaan Tinggi yang baru harus mampu membaca dinamika daerah, menjaga profesionalitas aparaturnya, dan mengedepankan keadilan substantif," kata Jaksa Agung.
Ia juga menekankan agar para pejabat baru mampu menjaga integritas pribadi dan institusi, serta menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari sebagai aparat penegak hukum.
“Semakin tinggi jabatan, semakin besar tanggung jawab yang diemban. Saya berharap para pejabat yang baru dapat mengemban amanah dengan penuh komitmen dan dedikasi,” kata Burhanuddin.
