Kata Nikson, tradisi merantau demi mencapai pendidikan yang lebih tinggi, ternyata sangat membebani orang tua terutama bagi kaum tani, sebab apa yang mereka dapat dari hasil tani tidak lagi sempat ditabung karena harus segera dikirim ke anak demi memenuhi biaya pendidikan.
Sehingga, keberadaan universitas negeri umum akan memberikan multi efek yang dahsyat bagi perkembangan pembangunan ekonomi masyarakat di Tapanuli Utara. Berdirinya universitas negeri akan mendorong perkonomian kawasan terbaru dan membuka lapangan pekerjaan. Selain itu kehadiran kampus bakal meningkatkan aktivitas pariwisata, memicu berdirinya penginapan, rumah makan atau restoran hingga pusat perbelanjaan modern.
Peluang pemasaran hasil produksi pertanian juga akan semakin terbuka dan cepat, tidak perlu lagi dibawa ke luar daerah karena ribuan mahasiswa yang belajar di universitas akan menjadi konsumen hasil produk pertanian, perputaran uang di daerah pun semakin tinggi, dan yang terpenting, orang tua tidak lagi harus mengeluarkan biaya yang besar untuk biaya kuliah anak.
Berdirinya universitas negeri umum disebut akan mempercepat tercapainya visi Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara yakni Tapanuli Utara menjadi lumbung pangan dan lumbung sumber daya manusia yang berkualitas serta daerah tujuan wisata.
Tak berhenti di sana, inspirasi akan sebuah konsep besar pembangunan melalui data presisi yang terintegrasi juga tengah diterapkan.
Nikson menyebutkan, program pembangunan desa yang terencana dan tepat sasaran adalah hal penting dalam membangun kembali ekonomi dan masyarakat.
“Perencanaan yang baik adalah langkah pertama dalam memastikan bahwa pembangunan desa terselenggara dengan baik,” tukas Nikson.
Pembangunan berkelanjutan di desa yang menerapkan prinsip-prinsip SDGs (Sustainable Development Goals) merupakan program turunan dari SDGs yang dikeluarkan oleh PBB, yang memiliki 17 tujuan.
Sejak awal, Nikson telah berkomitmen untuk membangun Tapanuli Utara dari desa sebagai langkah dan upaya gerakan perubahan untuk mewujudkan masyarakat sejahtera dan mandiri yang menciptakan desa maju sehingga otomatis kota kuat.
Melalui konsep program Desa Presisi mulai diterapkan tahun 2021, sebanyak 15 desa sudah mulai dicoba untuk menerapkaan. Rencananya pada tahun 2023 mencapai 100 desa dan diharapkan tahun 2024 seluruh desa sudah menerapkan konsep desa presisi..