Batubara, (Antaranews Sumut) - PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian RI (Ditjen ILMATE Kemenperin RI) menggelar Focus Group Discussion (FGD).
Tema FGD tersebut adalah Sinergi Antara Industri Hulu dengan Industri Hilir Berbasis Logam Aluminium di Guest House Komplek Perumahan INALUM Tanjung Gading, Selasa (20/2).
Pada FGD tersebut turut hadir asosiasi-asosiasi pelaku industri berbasis Aluminium yaitu GAIKINDO, GIAMM, APKABEL, APRALEX dan Kantor Staf Kepresidenan yang seluruhnya mempresentasikan materinya masing-masing, dan beberapa perusahaan seperti, PT TMMIN, Pakoakuina, Kawasaki Motor Indonesia, PT AHM, dan lain-lain.
Direktur Utama INALUM, Budi Gunadi Sadikin pada sambutannya mengatakan bahwa INALUM telah ditunjuk sebagai induk Holding Industri Pertambangan membawahi PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, dan 9,36% saham PT Freeport Indonesia sebagai anggota holding.
Sebagai induk holding, INALUM diberi tugas penting oleh pemerintah yaitu menguasai cadangan mineral dalam negeri, menjadi perusahaan yang masuk ke dalam jajaran Fortune 500 dan meningkatkan hilirisasi.
"Inalum telah ditunjuk menjadi induk Holding Industri Pertambangan dan diberi 3 mandat oleh pemerintah, untuk hilirisasi tambang inilah membutuhkan bantuan para asosiasi pelaku industri berbasis Aluminium."
"Yang pada kesempatan ini akan kita diskusikan pada FGD kali ini," ucap Budi, didampingi S.S. Sijabat (Direktur Operasi merangkap Plt. Direktur
Pengembangan &Bisnis), Carry EF Mumbunan (Direktur Umum & SDM) dan Oggy A. Kosasih (Direktur Keuangan).
Lebih lanjut, pada kesempatan yang sama Dirjen ILMATE, Harjanto mengatakan bahwa Aluminium merupakan material yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari saat ini.
"Permintaan Aluminium sekarang terus meningkat dalam negeri, Aluminium dibutuhkan sebagai material pesawat, kereta api, mobil bahkan karoseri bus. Oleh karena itu, besar harapan kami agar INALUM nantinya mampu meningkatkan produksinya hingga dapat memenuhi seluruh kebutuhan dalam negeri dan tidak perlu impor," jelas Harjanto.
Usai FGD, acara kemudian dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Pabrik Peleburan INALUM Kuala Tanjung untuk melihat produk akhir INALUM yaitu Aluminium Ingot, Billet dan Foundry Alloy.
Turut hadir seluruh Jajaran Direksi INALUM, Dirjen ILMATE Harjanto, Direktur Industri Logam Doddy Rahadi dan beberapa Ketua Asosiasi Pengusaha Aluminium.