Medan, 3/7 (Antara) - Neraca perdagangan Sumatera Utara hingga Mei masih surplus sebesar 1,890 miliar dolar AS meski impor menguat naik 10,10 persen di tengah menurunnya ekspor.
"Nilai ekspor Sumut sebesar 4,063 miliar dolar AS, sementara impor 2,173 miliar dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistk (BPS) Sumut Suharno di Medan, Rabu.
Surplus itu menggembirakan karena terjadi di tengah ekspor melesu dan sebaliknya nilai impor meningkat.
Hingga Mei, nilai ekspor Sumut yang sebesar 4,063 miliar dolar AS itu turun 4,76 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sudah mencapai 4, 266 miliar dolar AS.
Sebaliknya impor naik 10,10 persen atau menjadi 2, 939 miliar dolar AS dari periode sama sebelumnya 2,584 miliar dolar AS.
Penurunan niali ekspor Sumut sendiri dampak masih lemahnya harga ekspor berbagai komoditas.
"Dari berbagai jenis komoditas yang di ekspor, Hingga Mei, masih hanya nilai ekspor lemak/minyak hewan/nabati yang mengalami sedikit kenaikan atau sebesar 0,30 persen,"katanya.
Sementara itu, karet dan rempah termasuk kopi dan teh masih tren menurun.
Sekretaris Asosiasi Pengusah Indonesia (Apindo) Sumut, Laksamana Adiyaksa, menyebutkan, penurunan devisa diyakini kuat masih terjadi hingga akhir tahun karena krisis global masih dirasakan hingga kini.
Harga jual komoditas diyakini masih terhambat naik karena permintaan melemah menyusul terjadinya krisis global.
"Mudah-mudahan neraca perdagangan Sumut masih bisa tetap surplus agar pembangunan masih terus dilanjutkan,"katanya.***3***
(T.E016/B/N. Yuliastuti/N. Yuliastuti)
Neraca Perdagangan Sumut Masih Surplus
Kamis, 4 Juli 2013 1:07 WIB 1091