Medan,4/3 (Antara)- Nilai ekspor lemak dan minyak nabati Sumut yang mayoritas berupa minyak sawit pada Januari 2013 turun 2,47 persen dibandingkan periode sama 2012 atau menjadi 389,192 juta dolar AS.
"Pada Januari 2012 devisa Sumut dari golongan barang itu sudah mencapai 399.039 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Suharno, di Medan, Senin.
Menurut dia, penurunan devisa itu cenderung karena harga jual di Januari 2013 lebih rendah dari posisi Januari 2012.
"Meski turun dibandingkan Januari 2012, tetapi nilai ekspor minyak sawit Sumut pada Januari 2013 itu lebih tinggi 8,32 persen dari Desember 2012 yang masih 359,301 juta dolar AS," katanya.
Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun menyebutkan, harga jual CPO tren menguat di pasar internasional dpicu permintaan yang semakin banyak.
Meski panen mulai banyak di Maret, kata dia, stok CPO dewasa ini tidak melimpah sehingga tidak terlalu berpengaruh ke harga jual di pasar.
Harga CPO (CIF Rotterdam) diperkirakan bisa naik lagi dari posisi yang berkisar 845 dolar AS hingga 860 dolar AS per metrik ton (MT) seperti dewasa ini.
Meski naik, namun dia memprediksi sulit bisa menyentuh 1.000 dolar AS per MT seperti di 2011 karena krisis masih berlanjut.
Krisis ekonomi menyebabkan permintaan tidak terlalu naik signifikan.
"Meski harga tren menguat, tetapi sebagian besar eksportir hati-hati juga melakukan transaksi karena dengan kondisi seperti saat ini, fluktuasi harga rentan terjadi," katanya.***3***
(T.E016/B/Subagyo/C/Subagyo)
Nilai Ekspor Sawit Sumut Turun 2,47 Persen
Senin, 4 Maret 2013 18:44 WIB 788