Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution mengingatkan Hendra Dermawan Siregar sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Provinsi Sumut pengganti Topan Obaja Putra Ginting tidak melakukan tindak pidana korupsi seperti pendahulunya.
"Jangan korupsi. Apalagi OPD-OPD yang krusial. OPD yang anggarannya membuat tergiur. Jangan lupa diri. Kita di sini bekerja untuk rakyat. Kita bekerja bukan pakai uang kita," ujar Bobby dalam arahannya pada pelantikan dua pejabat pimpinan tinggi pratama di Kantor Gubernur Sumut, Medan, Jumat.
Ia berpesan kepada Hendra Dermawan agar pengerjaan pengaspalan jalan di wilayah Sumatera Utara jangan asal-asalan, tetapi harus tetap menjaga kualitas di segala pekerjaan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR).
Sebelumnya, mantan Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Obaja Putra Ginting dan empat orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan dan preservasi jalan di Sumut. Para tersangka diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Sumut pada Kamis, 26 Juni 2025.
Topan Ginting diduga mendapat suap sebesar Rp231,8 miliar dari empat proyek pembangunan jalan di lingkungan Dinas PUPR Provinsi Sumut dan dua proyek di Satker PJN Wilayah I Sumut.
Gubernur menunjuk Hendra Dermawan Siregar sebagai Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumut, menggantikan Topan Ginting yang diberhentikan dengan tidak hormat.
Selain Hendra, Gubernur juga melantik Dikky Anugerah Panjaitan sebagai Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Provinsi Sumut.
"Jangan aspal rusak saat musim hujan. Untuk pengerjaan jangan lewat waktu," ucap Bobby.
Kepada Kepala Bappelitbang Provinsi Sumut Dikky Anugerah Panjaitan, Gubernur berpesan membuat perencanaan yang disesuaikan dengan program pemerintah pusat, provinsi, dan daerah.
"Kami minta kepada Pak Dikky dalam melaksanakan tugasnya, tolong buat perencanaan. Jangan copy paste, penganggaran juga jangan copy paste. Jangan buat perencanaan tidak berdampak dan tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata Bobby.
Ia mengatakan peran Bappelitbang bukan hanya membuat perencanaan, tetapi juga memonitoring pelaksanaan program yang sudah direncanakan sebelumnya, seperti enam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC).
