Madina (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Mandailing Natal dari partai Golongan Karya (Golkar), M Nasrul Hilmi Nasution melaksanakan reses di Kelurahan Kota Siantar, Kecamatan Panyabungan, Rabu (7/5).
Reses II DPRD Madina tahun sidang 2024/2025 yang dilaksanakan di halaman Sopo Godang itu turut juga dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Irsal Pariadi, Kepala Dinas Perdagangan, Parlin Lubis, Camat Panyabungan, Miswar Pulungan, tokoh masyarakat dan para warga yang ada di kelurahan itu.
Nasrul Hilmi menyampaikan, kegiatan reses ini bertujuan untuk menyerap aspirasi dan keluhan dari masyarakat serta menjalin komunikasi dua arah antara legislatif dan konstituen yang ada di daerah pemilihannya.
Reses itu sebut Hilmi merupakan momentum penting bagi anggota DPRD untuk bertemu langsung dengan masyarakat, mendengarkan aspirasi, menerima untuk diperjuangkan di DPRD.
"Saya tidak menyangka disambut semeriah ini. Luar biasa sangat antusias. Penyambutan luar biasa ini menjadi alasan bagi saya untuk memperjuangkan aspirasi dari masyarakat," ungkapnya.
Putra sulung Bupati Madina Saipullah Nasution ini juga mengajak masyarakat untuk bergandengan tangan dalam membangun Madina, khususnya di Kelurahan Kotasiantar, Kecamatan Panyabungan.
"Tahun 2025 sama-sama kita pahami ada efisisensi anggaran. Efisiensi ini kebijakan dari presiden, jadi tahun ini tidak bisa kita bangunkan. Insya Allah 2026, akan saya perjuangkan semaksimal mungkin," ujarnya.
Sementara itu, Abdul Halim Hasibuan mewakili masyarakat menyampaikan sejumlah aspirasi kepada anggota DPRD dari partai Golkar itu seperti kondisi jalan keliling Kota Siantar yang sudah sangat memprihatinkan. Apalagi sejak dibangun 20 tahun lalu tidak pernah diperbaiki oleh pemerintah.
"Kelurahan ini dekat dengan pusat Kota Panyabungan, pak Hilmi. Seingat saya, sejak jalan ini dibangun kurang lebih 20 tahun yang lalu, tidak pernah lagi diperbaiki. Kondisi jalannya sudah sangat rusak, apabila sering dilewati, bisa sakit perut dibuatnya," katanya.
Abdul Halim juga menyuarakan jeritan para guru MDA, bilal Mayit, dan insentif BKM masjid yang tahun ke tahun jumlahnya dikurangi.
Ia berharap Nasrul Hilmi mampu memperjuangkan insentif tersebut agar kembali normal seperti semula.
"Dulu tahun 2021, insentif itu masih tertampung penuh dalam setahun dengan jumlah Rp500 ribu sebulan. Namun sejak 2022 sampai sekarang, insentif berubah drastis menjadi Rp300 ribu per bulan, itu pun ditampung enam bulan saja dalam setahun," ujar dia.
Selain infrastruktur jalan dan insentif, warga juga mengeluhkan kelangkaan dan jumlah kuota pupuk bersubsidi dan pembangunan jalan ke sentra pertanian dan perkebunan ke wilayah Aek Kapesong.
Menanggapi aspirasi tersebut, Hilmi Nasution menyampaikan komitmennya dengan mengawal setiap aspirasi yang disampaikan warga itu sehingga nanti terealisasi dan membawa manfaat bagi masyarakat.