Medan (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) menyatakan pasok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar saat musim panen usai di wilayah itu.
"Menjelang Mei ini, kalau di Sumut mulai habis musim panen, jadi ada potensi pasokan petani itu mengecil. Mungkin bulan depan SPHP turun," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto di Medan, Selasa.
Budi melanjutkan penggelontoran beras SPHP untuk disalurkan nanti pada saat ada kekurangan pasokan sebagai stabilitas harga pasar di Sumut.
Karena, ia mengatakan, di sejumlah daerah Sumut masih musim panen. Jadi pemerintah menganggap suplai di Sumut masih mencukupi dalam pasokan di wilayah itu.
Di antaranya di daerah Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Asahan, Kabupaten Batu Bara, Kota Padangsidimpuan, Kota Sibolga.
"Saat ini, pemerintah mendorong petani untuk mendapatkan harga yang layak karena periode panen di Indonesia dari Februari sampai Mei," kata Budi.
Lebih lanjut, ia mengatakan, tidak ada pasokan beras SPHP juga menjaga harga gabah di tingkat petani agar tidak tertekan dengan potensi di bawah Rp6.500 per kilogram.
"Justru pemerintah saat ini mengangkat mengangkat harga petani. Jadi, kalau SPHP di turunkan ke pasar pada saat ada kekurangan pasokan ke pasar," kata Budi.
Budi menambahkan program bantuan pangan belum dilakukan, karena sifatnya mencukupi kebutuhan masyarakat, tapi efeknya pada keseimbangan pasokan bisa turun di pasar.
Stok secara keseluruhan di gudang Bulog Sumut mencapai sekitar 68.000 ton yang merupakan gabungan beras SPHP, cadangan pangan dan lainnya.