Madina (ANTARA) - Membantu pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), khususnya produksi gula merah, menjadi salah satu program prioritas pasangan Saipullah Nasution-Atika Azmi Utammi Nasution jika terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal periode 2025-2030.
Kepedulian terhadap pengembangan sektor UMKM itu diwujudkan Saipullah ketika mengunjungi para pelaku industri rumahan gula merah di Desa Sipapaga, Kecamatan Panyabungan, Madina, Senin (21/10).
Dalam kunjungan itu, calon bupati nomor urut 2 tersebut langsung berdialog dengan para pegiat industri rumahan gula merah itu.
Dia menyimpulkan, ada beberapa kendala yang dihadapi para produsen gula merah di Desa Sipapaga, yakni permodalan dan pemasaran hasil produksi gula merah.
Atas dasar itu, jika mendapat amanah memimpin Madina, Saipullah berkomitmen mengembangkan UMKM gula merah.
Dia akan mengarahkan Dinas Koperas dan UMKM lebih proaktif memberi pendampingan dan pembinaan kepada para pegiat UMKM, khususnya produsen gula merah.
“Saya yakin dengan pendampingan dan pembinaan yang lebih intensif, produk gula merah dari Desa Sipapaga ini akan unggul dan mampu bersaing di pasar nasional,” katanya.
Selain itu, kata dia, pemerintah juga akan menjalin kerja sama dengan perbankan untuk memfasilitasi pinjaman modal dengan bunga rendah bagi pelaku UMKM.
“Bisa juga kita bikin koperasi atau badan usaha lainnya untuk meningkatkan pendapatan pelaku usaha rumahan ini,” tuturnya.
Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Nasution (IKANAS) itu menjelaskan, langkah pertama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi gula merah dengan memberikan pendampingan dari instansi terkait agar menghasilkan gula merah yang berkualitas.
Jika pendampingan dan pemberian modal usaha berjalan dengan baik, kata Saipullah, dibutuhkan pasar yang luas untuk menampung produksi gula merah tersebut.
"Untuk pemasarannya, pemerintah akan menggandeng KADIN atau HIPMI dan instansi lainnya untuk membuka pasar seluas-luasnya. Bukan di hanya kabupaten, kalau bisa pasarnya menasional, bahkan ekspor," ujar dia.
Sementara itu, Siti, pegiat UMKM gula merah di Desa Sipapaga, menaruh harapan besar Saipullah-Atika akan memperhatikan nasib produsen gula merah jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Madina periode berikutnya.
"Kalau Pak Saipullah nanti jadi Bupati, kami ingin dikasih modal tambahan usaha. Kalau bisa harga pasarnya pun naik dari sebelumnya, sehingga kami sejahtera dan bisa menopang biaya hidup sehari-hari rumah tangga," harapnya.
Untuk diketahui, pendampingan dan pembinaan UMKM sudah dijalankan pemerintahan Sukhairi-Atika. Dinas Koperasi dan UKM Madina hingga kini terus mendorong para pelaku UMKM agar naik kelas. Satu di antara upaya yang dilakukan adalah melakukan pendampingan kepada para pelaku UMKM dalam pengurusan izin dan peningkatan sumber daya manusia.
Pendampingan itu mencakup beberapa bentuk perizinan, di antaranya NIB, sertifikat PIRT (BPOM), dan sertifikat halal. Untuk sosialisasi berupa penyuluhan keamanan pangan dan push rank yang diadakan bersama Bank Indonesia Cabang Sibolga.
Pada tahun 2023, Dinas Koperasi dan UKM Madina juga telah memberikan pendampingan pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi 97 pelaku usaha di Madina. NIB semua pelaku usaha yang didampingi telah diterbitkan.
NIB merupakan perizinan usaha dasar untuk memperoleh perizinan lainnya seperti Sertifikat PIRT (BPOM) dan sertifikat halal.
Untuk mendapatkan sertifikat PIRT (BPOM) dan sertifikat halal, para pelaku usaha harus mengikuti sosialisasi penyuluhan keamanan pangan sebagai persyaratan mendapatkan sertifikat PIRT.