"Dengan modal sosial, mereka melakukan pemulihan. Pemerintah pun kemudian ikut di dalamnya. Akhirnya upaya memperbaiki kawasan mangrove itu bahkan menjadi percontohan nasional," kata dia.
Akan tetapi, masa "bulan madu" yang dinikmati beberapa tahun mulai terganggu pada tahun 2018 seiring terjadinya perambahan oleh pihak dapur arang ilegal dari sekitar kawasan lindung tersebut.
Melihat lingkungannya kembali diusik, masyarakat lalu mengambil tindakan yang salah satunya adalah mengadukannya ke pihak berwajib. Onrizal menjadi salah satu orang yang membantu hal tersebut.
Baca juga: Plt Bupati Langkat : Perlu penanaman guna pemulihan ekosistim mangrove
Sayangnya, laporan tersebut tidak mendapatkan respons yang seharusnya. Pemanfaatan hutan mangrove Lubuk Kertang terus berlangsung hingga akhirnya pada tahun 2023 pihak kepolisian mengambil sikap tegas.
Polda Sumatera Utara mampu memaksa puluhan pemilik membongkar puluhan dapur arang mereka pada Agustus 2023.
Saat itu, Polda menyatakan bahwa sedikit-dikitnya 700 hektare hutan mangrove rusak akibat penebangan liar yang menyangkut industri arang berbahan kayu bakau.