Tapanuli Selatan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan (Tapsel( mulai mengerahkan alat berat untuk mengevakuasi material banjir bandang yang melanda Kecamatan Tano Tombangan pada Rabu (18/12). Material berupa lumpur, kayu, dan puing-puing yang menumpuk di permukiman dan jalan desa menjadi fokus utama pembersihan.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Tapanuli Selatan, Puput Mashuri, menjelaskan bahwa langkah ini dilakukan sesuai dengan arahan Bupati Tapsel, Dolly Pasaribu. "Pak Bupati menginstruksikan agar penanganan dilakukan dengan cepat sehingga aktivitas masyarakat bisa segera kembali normal," ujarnya, Kamis (19/12).
Ratusan Rumah dan Warga Terdampak
Banjir bandang yang terjadi akibat meluapnya Sungai Aek Mardua membawa dampak besar, terutama Desa Kota Tua, Kecamatan Tano Tombangan Angkola. Hujan deras yang mengguyur sejak pukul 14.00 WIB mengakibatkan aliran sungai meluap dan membawa material yang menghantam rumah-rumah warga pada pukul 16.00 WIB.
Menurut data sementara BPBD, Desa Kota Tua merupakan wilayah yang paling parah terdampak. Sebanyak 4 rumah hanyut, 20 rumah rusak berat, dan 57 rumah rusak ringan. Selain itu, fasilitas umum seperti dua masjid, satu gereja, dan jalan desa turut mengalami kerusakan. Desa Simaninggir, Sisoma, dan Harean juga terdampak, meskipun dengan tingkat kerusakan yang lebih ringan.
Pengungsian dan Langkah Penanganan Cepat
Sedikitnya 700 warga dari Desa Kota Tua dan Desa Simaninggir terpaksa mengungsi akibat bencana ini. Kelompok rentan seperti bayi, balita, ibu hamil, dan lansia menjadi prioritas utama dalam evakuasi. Saat ini, BPBD telah mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.
Lahan pertanian seluas 15,5 hektare di Desa Kota Tua juga terkena dampak, dengan tanaman padi berusia 25–95 hari rusak akibat genangan air setinggi 1 meter.
BPBD bersama TNI, Polri, dan relawan terus bekerja untuk membersihkan jalan yang tertutup lumpur dan longsor, memulihkan akses transportasi, serta mendistribusikan logistik kepada warga terdampak.
Puput Mashuri mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi. "Kami terus melakukan pendataan dan koordinasi untuk memastikan seluruh warga terdampak mendapatkan bantuan yang diperlukan," tambahnya.
Bencana ini menjadi peringatan penting bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi bencana di tengah perubahan cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi.