Mereka rutin berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait hal tersebut.
Muhammad Harmain menyebut, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan terkait memang menjadi kunci untuk melestarikan kawasan mangrove Lubuk Kertang.
Pemkab, dia melanjutkan, memiliki program penanaman bibit mangrove sepanjang tahun 2023 dengan target 19 ribu bibit.
Baca juga: Mahasiswa internasional tanam mangrove di Pangkalan Susu
Penanaman secara masif itu melibatkan masyarakat dan pihak-pihak lain yang peduli dengan hijaunya kawasan mangrove.
"Masyarakat terutama harus dilibatkan agar semua merasa memiliki hutan mangrove tersebut dan mengembalikan kelestariannya," kata Harmain.
Kerusakan ekosistem mangrove yang terjadi di Lubuk Kertang juga merupakan salah satu target wilayah Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dalam pelaksanaan percepatan rehabilitasi mangrove sesuai dengan Peta Mangrove Nasional tahun 2021. BRGM akan melakukan kegiatan pemulihan lingkungan dengan memberikan edukasi dan sosialisasi serta pemberian revitalisasi mata pencaharian masyarakat.