Medan (ANTARA) - Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Sumatera Utara meminta pelaksanaan program "Wisata Medis Medan" atau "Medan Medical Tourism" memerhatikan serius aspek harga dan layanan agar tidak kalah dengan program serupa di negara lain.
"Menurut saya, kita harus dapat setidak-tidaknya mengimbangi harga dan pelayanan di luar negeri agar 'Medan Medical Tourism' berhasil," ujar Kepala Disbudparekraf Sumut Zumri Sulthony kepada ANTARA di Medan, Senin.
Zumri melanjutkan, salah satu negara yang dapat dijadikan acuan untuk "medical tourism" adalah Malaysia, di mana salah satu wilayahnya yakni Penang sangat terkenal dengan wisata medisnya.
Andai Medan tidak mampu mencapai standar di Penang, dia menambahkan, masyarakat sulit untuk melirik "Medan Medical Tourism" sebagai pilihan ketika membutuhkan pengobatan sekaligus perjalanan wisata.
"Tentu masyarakat masih akan berorientasi ke Penang yang dianggap lebih murah dan lebih baik dari sisi pelayanan," kata Zumri.
Sejatinya, dia menilai, Medan mempunyai potensi besar untuk menjadi destinasi wisata medis di Sumut.
Disbudparekraf Sumut minta program Wisata Medis Medan perhatikan harga dan layanan
Senin, 18 September 2023 21:29 WIB 1768