Medan (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Medan menyatakan Program Medan Medical Tourism atau Wisata Medis Medan bermanfaat untuk masyarakat dalam pelayanan kesehatan.
"Itu bermanfaat karena rumah sakit-rumah sakit memberikan fasilitas terbaiknya kepada masyarakat," ujar Kepala Dinas Pariwisata Medan Yuda Setiawan di Medan, Rabu (17/04).
Yuda mengatakan saat ini ada 12 rumah sakit yang terlibat di Program Wisata Medis Medan termasuk rumah sakit pemerintah seperti RSUD dr Pirngadi dan RSUP H Adam Malik.
Menurut Yudha, nantinya makin banyak lagi rumah sakit di Medan yang berpartisipasi di Medan Medical Tourism.
"Akan semakin banyak rumah sakit yang mendaftarkan diri kepada kami untuk mengikuti program itu," kata dia.
Yuda menegaskan Program Medan Medical Tourism selalu fokus pada pelayanan dan infrastruktur rumah sakit.
Selain itu, Pemerintah Kota Medan juga memperhatikan destinasi-destinasi wisata yang bisa dipadukan dengan kegiatan kesehatan tersebut.
Sosialisasi tentang Medan Medical Tourism ini pun terus dikencangkan agar wawasan mengenai program tersebut semakin luas.
Wali Kota Medan Bobby Nasution, yang meluncurkan Medan Medical Tourism pada tahun 2022, menyebut bahwa Kota Medan mengalami kerugian triliunan rupiah karena banyak warga, termasuk penduduk Sumut yang memilih berobat keluar negeri bahkan untuk tindakan medis sederhana.
Padahal, dia menilai Medan memiliki rumah sakit dan pelayanan kesehatan mumpuni yang kualitasnya tidak kalah dari negara tetangga.
"Daripada jauh-jauh berobat keluar negeri, silakan datang ke Kota Medan karena ada fasilitas yang bisa diberikan 'Medan Medical Tourism'," tutur Bobby.
Pada Oktober 2023, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno sempat mengundang Bobby Nasution untuk membicarakan soal wisata medis dalam konferensi pers "The Weekly Brief With Sandi Uno", di Kantor Kemenparekraf, Jakarta.
Pada kesempatan tersebut, Sandiaga Uno mengaku sangat mengapresiasi atas perhatian yang diberikan oleh Pemerintah Kota Medan kepada wisata medis.