Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebutkan, produsen manufaktur, ritel, dan jasa makanan dan minuman wajib mengurangi sampah plastik yang berasal dari kemasan melalui pendekatan reduce, reuse, dan recyle atau mengurangi, menggunakan ulang dan mendaurulang.
"Pada 2029 produsen mengurai sampah wadah atau kemasan sebesar 30 persen, sehingga mendorong bisnis berkelanjutan dan ekonomi sirkuler di Indonesia," ujar Bobby melalui Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman di Medan, Jumat.
Dalam puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 Tingkat Kota Medan, sekda mengatakan, hingga akhir 2029 beberapa kemasan berbahan plastik harus dikurangi.
Terutama jenis plastik yang sekali pakai, di antaranya styrofoam, alat makan plastik sekali pakai, sedotan plastik dan kantong belanja plastik akan fase keluar.
"Ini sebagai upaya mengatasi sampah yang sulit dikumpulkan, tidak bernilai ekonomis, dan sulit didaur ulang menghindari potensi cemaran dari kemasan berbahan PVC dan PS," ucapnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun.
Sekda mengungkapkan, menurut Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional 2022 Kota Medan menghasilkan 161,82 ton per hari, di antaranya sekitar 18,5 persen sampah plastik.
Untuk mengatasi masalah tersebut, katanya, pemerintah telah menerbitkan undang-undang dan peraturan, di antaranya Undang-undang No.18/2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Peraturan Pemerintah (PP) No.81/2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, PP No.27/2020 tentang Pengelolaan Sampah Spesifik dan regulasi turunan dari hulu sampai hilir.
"Di Medan telah diterbitkan Perda Kota Medan No.6/ 2015 tentang Pengelolaan Persampahan, dan Peraturan Wali Kota No.26/ 2019 tentang Kebijakan dan Strategi Daerah Kota Medan dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga," tutur Wiriya.
Pihaknya juga mengajak semua pihak terus menggalakkan berbagai langkah dan upaya mendorong kehidupan berkelanjutan secara kondusif agar lingkungan sehat.
"Sebagai daerah dengan kearifan lokal yang tinggi, mari kita hidupkan dan tanamkan pengetahuan serta pendekatan modern inovatif menuju daerah yang lebih bersih, hijau, dan bebas plastik," ajak Sekda Wiriya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan Suryadi Panjaitan menyampaikan, sejumlah kegiatan telah dilakukan menjelang puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 Tingkat Kota Medan.
"Di antaranya pembersihan sungai dan penyiraman cairan ecoenzyme di Sungai Sei Sikambing," katanya.
"Pada 2029 produsen mengurai sampah wadah atau kemasan sebesar 30 persen, sehingga mendorong bisnis berkelanjutan dan ekonomi sirkuler di Indonesia," ujar Bobby melalui Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman di Medan, Jumat.
Dalam puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 Tingkat Kota Medan, sekda mengatakan, hingga akhir 2029 beberapa kemasan berbahan plastik harus dikurangi.
Terutama jenis plastik yang sekali pakai, di antaranya styrofoam, alat makan plastik sekali pakai, sedotan plastik dan kantong belanja plastik akan fase keluar.
"Ini sebagai upaya mengatasi sampah yang sulit dikumpulkan, tidak bernilai ekonomis, dan sulit didaur ulang menghindari potensi cemaran dari kemasan berbahan PVC dan PS," ucapnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun.
Sekda mengungkapkan, menurut Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional 2022 Kota Medan menghasilkan 161,82 ton per hari, di antaranya sekitar 18,5 persen sampah plastik.
Untuk mengatasi masalah tersebut, katanya, pemerintah telah menerbitkan undang-undang dan peraturan, di antaranya Undang-undang No.18/2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Peraturan Pemerintah (PP) No.81/2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, PP No.27/2020 tentang Pengelolaan Sampah Spesifik dan regulasi turunan dari hulu sampai hilir.
"Di Medan telah diterbitkan Perda Kota Medan No.6/ 2015 tentang Pengelolaan Persampahan, dan Peraturan Wali Kota No.26/ 2019 tentang Kebijakan dan Strategi Daerah Kota Medan dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga," tutur Wiriya.
Pihaknya juga mengajak semua pihak terus menggalakkan berbagai langkah dan upaya mendorong kehidupan berkelanjutan secara kondusif agar lingkungan sehat.
"Sebagai daerah dengan kearifan lokal yang tinggi, mari kita hidupkan dan tanamkan pengetahuan serta pendekatan modern inovatif menuju daerah yang lebih bersih, hijau, dan bebas plastik," ajak Sekda Wiriya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan Suryadi Panjaitan menyampaikan, sejumlah kegiatan telah dilakukan menjelang puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 Tingkat Kota Medan.
"Di antaranya pembersihan sungai dan penyiraman cairan ecoenzyme di Sungai Sei Sikambing," katanya.