Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyatakan, indikator-indikator dalam penanganan COVID-19 di delapan provinsi tujuan mudik mengalami tren yang bervariasi.
“Pada delapan provinsi tujuan mudik, kasus positif, sembuh, meninggal dan aktif serta BOR mengalami perkembangan yang bervariasi. Kasus positif mingguan di seluruh provinsi mengalami penurunan,” kata Wiku dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia Per 10 Mei 2022 yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Wiku menuturkan, delapan daerah yang menjadi tujuan mudik terbesar pada tahun 2022 adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Lampung, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Baca juga: Pelindo layani satu juta pemudik pada Lebaran 2022
Dari delapan provinsi tujuan mudik terbanyak itu, kasus positif dalam tujuh hari terakhir tertinggi terjadi di DKI Jakarta yakni 519 kasus dan Sumatera Barat menjadi daerah yang mengalami penambahan terendah yakni enam kasus.
Pada persentase kesembuhan harian di delapan provinsi, terlihat mengalami kenaikan. Per tanggal 9 Mei 2022, persentase kesembuhan sudah lebih dari 90 persen dengan persentase kesembuhan tertinggi diraih oleh DKI Jakarta sebesar 98,7 persen, Jawa Barat 98,4 persen dan Sumatera Utara 97,8 persen.
Sedangkan kasus kematian secara mingguan di delapan provinsi mengalami penurunan. Namun, Jawa Tengah yang dinyatakan dalam beberapa minggu terakhir masih mengalami kenaikan meskipun tidak signifikan.
“Penambahan kasus kematian pada tujuh hari terakhir tertinggi juga di Jawa Tengah yaitu 63 kasus dan penambahan terendah di Sumatera Barat yaitu nol kasus,” ujar Wiku.
Kasus aktif mingguan di seluruh provinsi tersebut juga mengalami penurunan. Per tanggal 8 Mei 2022, penambahan kasus aktif tertinggi berada di Jawa Barat sebanyak 1.598 kasus dan penambahan terendah ada di Sumatera Barat, yakni 92 kasus.
Sementara persentase keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) rujukan COVID-19, masih terbilang sangat rendah. Tercatat dari ke delapan provinsi, BOR paling rendah berada di Lampung dengan persentase sebesar 0,99 persen dan DI Yogyakarta menjadi yang tertinggi dengan 2,71 persen.
“Selain itu kabar baiknya adalah positivity rate pada tes PCR terus mengalami penurunan. Jika pertengahan Maret lalu angkanya masih lebih dari 30 persen, pada minggu lalu angka tersebut turun drastis menjadi hanya 1,73 persen saja orang yang positif dari total orang yang diperiksa,” kata dia.
Sayangnya, jumlah orang yang diperiksa melalui tes COVID-19 jumlahnya terus mengalami penurunan. Pada pertengahan bulan Maret, jumlah orang yang diperiksa mencapai 1.000.000 orang per minggu. Namun kini, angkanya terus menurun hingga pada minggu lalu hanya sekitar 300.000 orang saja.
"Hal ini perlu kita tingkatkan karena semakin banyak orang yang dites, maka kita akan semakin melihat gambaran penularan COVID-19 yang akurat di tengah masyarakat," ujar Wiku.