Medan (ANTARA) - Nilai ekspor Sumatera Utara sepanjang Januari - Desember 2021 mencapai 11,874 miliar dolar AS dan tercatat tertinggi pencapaiannya sejak tahun 2015.
"Di tengah ada pandemi COVID-19, nilai ekspor Sumut semakin tinggi atau 11,874 miliar dolar AS dibanding tahun 2020 yang masih 8,084 miliar dolar AS," ujar Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Dinar Butar-Butar di Medan, Rabu.
Kenaikan nilai ekspor didorong kenaikan harga jual barang dan volume ekspor.
Pada 2021, volume barang ekspor sudah 9.469.844 ton dari 2020 yang masih 8.831.142 ton.
"BPS juga mencatat peraihan nilai ekspor pada 2021 yang sebesar 11,974 miliar dolar AS itu tertinggi sejak tahun 2015," katanya.
Nilai ekspor Sumut pada 2019 misalnya masih senilai 7,663 miliar dolar AS dan di 2015 sebesar 7,752 miliar dolar AS.
Nilai ekspor yang meningkat itu juga semakin menggembirakan karena masih tetap surplus dari nilai impor, meski impor di 2021 mengalami kenaikan juga.
Nilai impor Sumut pada 2021 sebesar 5,224 miliar dolar AS.
Berdasarkan kontribusi nilai ekspor Sumut, ujar Dinar, terbesar masih tetap dari sektor industri khususnya sumbangan dari kelompok barang minyak hewan nabati dan karet, barang dari karet.
Nilai ekspor industri Sumut pada 2021 sebesar 11,270 miliar dolar AS dan sektor pertanian dolar AS senilai 604,028 juta dolar AS.
Nilai ekspor golongan lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 5,175 miliar dolar AS, sementara dari karet dan barang dari karet 1,580 miliar dolar AS.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Darma Sucipto menyebutkan, diperkirakan, ekspor dari golongan sawit tahun 2022 lebih besar dari 2021.
Alasan dia, harga ekspor minyak sawit mentah/CPO dan produk turunannya lebih mahal pada 2022 akibat banyaknya permintaan.
Nilai ekspor Sumut pada 2021 mencapai 11,874 miliar dolar AS
Rabu, 2 Februari 2022 17:53 WIB 1811