Medan (ANTARA) - Kabar baik datang di awal tahun 2022, di mana Pemprov Sumut berhasil meraih peringkat pertama penurunan angka kemiskinan secara nasional di Indonesia.
Hal itu berdasarkan data Litbang Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang menyatakan Sumut meraih 3 poin. Data tersebut juga sejalan dengan data BPS pada Agustus 2021 lalu.
"Berbagai upaya kita dalam peningkatan ekonomi di Sumatera Utara akhirnya berbuah prestasi yang membanggakan. Alhamdulillah, Sumut berhasil meraih peringkat satu daerah dengan penurunan angka kemiskinan tertinggi," ujar Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Senin (3/1).
Baca juga: Gubernur Sumut keluhkan hambatan pembangunan bendungan
Dia menyebutkan, penurunan angka kemiskinan di Sumut secara statistik berhasil turun 0,13 poin, yaitu dari 9,14 persen pada September 2020 lalu 9,01 persen.
Sedangkan, pada Maret 2021 angka kemiskinan ini setara dengan 1,34 juta jiwa pada Maret 2021, atau berkurang sekitar 13 ribu jiwa dalam satu semester terakhir.
Selain itu, Edy juga menjelaskan, bahwa pada Triwulan III 2021 lalu, ekonomi Sumut meningkat 3,67 persen (yoy), melebihi pertumbuhan ekonomi nasional 3,51 persen.
"Serapan anggaran di Sumatera Utara juga terbaik ke tiga di seluruh Indonesia. Yakni 72,9 persen jelang penutupan tahun 2021," katanya.
Mantan Pangkostrad ini mengatakan capaian tersebut tidak terlepas dari dukungan dan doa warga Sumut. Khususnya dalam mendukung program-program pembangunan di Sumut.
"Semoga tahun ini mendatang pertumbuhan ekonomi Kita bisa jauh lebih baik lagi, dan angka kemiskinan bisa semakin kita turunkan. Sehingga ke depan Sumut lebih maju dan sejahtera," tuturnya.