Langkat (ANTARA) - Operasi Pekat Toba 2025 yang digelar jajaran Polres Langkat mengamankan 30 pelaku pungutan liar dan dua penjual minuman keras, yang sebelumnya juga mengamankan para pelaku narkoba dan perjudian.
Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo menyampaikan di Stabat, Sabtu.
David juga menjelaskan dalam berbagai momen penangkapan terhadap para pelaku dalam Operasi Pekat Toba 2025 tersebut, pihaknya menekankan kepada para personel untuk melakukan pendekatan humanis.
Dimana pendekatan humanis ini adalah bagian penting dalam setiap tindakan penegakan hukum. Upaya menciptakan Langkat yang aman bukan semata dengan sanksi, tetapi juga dengan membuka jalan dan ruang perubahan.
Ketika ruang publik dirusak oleh aksi premanisme dan peredaran miras, negara tak boleh abai. Operasi ini jadi pesan tegas, tidak ada kompromi untuk keamanan, namun selalu ada kesempatan kedua bagi yang bersedia berubah.
Langkah ini bukan akhir, melainkan pengingat bahwa menciptakan lingkungan yang aman bukan hanya tugas Polisi. Itu adalah tanggung jawab kita semua, katanya.
Karena keamanan yang sejati, lahir dari kepercayaan dan kebersamaan.
Langkat, ada momen di mana rasa aman tak bisa ditawar. Ketika keresahan tumbuh di tengah masyarakat, aparat kepolisian harus lebih dari sekadar penegak hukum, mereka dituntut hadir sebagai pelindung dan pembina. Itulah yang dilakukan Polres Langkat dalam Operasi Pekat Toba 2025.
Selama satu pekan, dari tanggal 2 hingga 8 Mei 2025, sebanyak 30 pelaku pungutan liar dan dua penjual minuman keras berhasil diamankan. Namun, tak semua langsung berujung di balik jeruji. Sebagian pelaku mendapat pembinaan. Karena dalam hukum, selalu ada ruang untuk pembenahan, ujarnya.