Aekkanopan (ANTARA) - Ketua Komisi Perlindangan Anak Daerah (KPAD) Labuhanbatu Utara Ahmad Ardiansyah Harahap SH mengimbau agar elemen masyarakat berhenti membully (mengolok-olok) anak. Karena perbuatan itu dapat membuat beban mental atau beban psikologis bagi anak.
“Mari kita berhenti membully anak karena dapat merusak mental mereka. Hal itu dapat mengganggu perkembangan dan masa depan anak,” katanya kepada Antara usai menerima kedatangan Koko Ardiansyah yang akan berangkat ke Jakarta di Aekkanopan, Jumat.
Ia menyontohkan, kasus yang menimpa Koko Ardiansyah saat ini menimbulkan beragam taggapan di masyarakat. Klarifikasi dari Koko atas kasus yang menimpa dirinya ternyata berbuntut dan mengganggu siswa SMKN-2 Rantau Utara Labuhanbatu itu.
“Koko menjelaskan, usai melakukan klarifikasi atas viralnya kasus yang menimpa dirinya, dirinya merasa dibully,” kata pria bertubuh gempal itu mengutip pernyatan Koko Ardiansyah.
Dalam pengamatannya, yang menjadi korban bully bukan hanya Koko. Putra Plt Bupati Labuhanbatu H Andi Suhaimi Dalimunthe ST MT sendiri menurutnya turut menjadi korban bully di media sosial.
“Yang menjadi korban bukan hanya Koko. Putra Bupati Labuhanbatu juga dalam pengamatan dan informasi yang kami terima turut menjadi korbanbully, terutama melalui media sosial,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua KPAD Labura dan Wakil Ketua KPAD Labura Drs H Khairuddin Marpaung mendapat tugas dari Ketua KPAI Pusat untuk melakukan pengawasan terhadap kasus dugaan anak korban pelanggaran hak berpartisipasi sebagai Paskibra di Labuhanbatu.