Oleh Juraidi
Perbaungan, Sumut, 14/5 (Antara) - Masyarakat diharapkan dapat memberikan perhatian dalam menjaga kelestarian ekosistem di daerah pesisir pantai, terutama kelestarian hutan mangrove belakangan ini keberadaannya mulai berkurang.
Bupati Serdang Bedagai (Sergei), Sumatera Utara, Soekirman, di Perbaungan, Rabu, mengatakan diperlukan masyarakat di daerah itu dalam memberikan terhadap pelestarian ekosistem pesisir.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Sergai berada di kawasan pesisir yang juga merupakan jalur transportasi dan perdagangan yang paling handal.
Ekosistem pesisir ini sangat berperan dalam mitigasi kerusakan lingkungan, berfungsi sebagai pelindung pantai, penahan badai, pencegah erosi pantai, pengendali banjir dan penyerap limbah.
"Adapun tiga yang saling berkaitan tersebut yaitu ekosistem lamun, mangrove dan terumbu karang," katanya saat membuka seminar lingkungan dalam rangka memperingati Hari Bumi.
Ia mengatakan permasalahan lingkungan hidup dari hari ke hari dirasakan sangat kompleks, keadaan ini merupakan dampak dari perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.
Hal ini diakibatkan dari tahun ke tahun semakin pesatnya pembangunan daerah namun tidak memperhatikan aspek kondisi internal dan perubahan lingkungan eksternal yang akhirnya berdampak bagi kesehatan dan lingkungan hidup.
"Untuk itu jadikanlah momentum peringatan Hari Bumi untuk menggugah kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup yang cenderung semakin rusak akibat berbagai aktivitas," katanya.
Menurut dia peringatan Hari Bumi yang mengusung tema "Kota Hijau" mengandung tiga isu yakni energi, bangunan "hijau" ramah lingkungan dan transportasi.
Dari 80 persen sumber energi di dunia masih mengandalkan bahan bakar fosil yang menghasilkan gas rumah kaca ke udara yang memicu pemanasan global dan berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Oleh karenanya penggunaannya dapat beralih sumber energi terbaharukan yang lebih bersih dan efisien seperti sinar matahari dan angin.
"Sebab idealnya sebuah kota hijau haruslah memiliki infrastruktur dan bangunan yang ramah lingkungan dan alat transportasi diperlukan penggunaan bahan bakar yang rendah emisi," katanya.***3***
(T.KR-JRD/C/Suparmono/Suparmono)