Medan, 3/2 (Antara) - Nilai ekspor non migas Sumatera Utara pada 2013 turun 7,66 persen dari periode 2012 atau terdata sebesar 9,597 miliar dolar AS.
"Terjadi penurunan devisa di 2013 dari 2012 yang sudah sebesar 10,393 miliar dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono, di Medan, Senin.
Penurunan nilai devisa Sumut merupakan dampak melemahnya harga jual barang ekspor.
Indikasi itu terlihat dari fakta secara volume, ekspor Sumut tahun lalu mengalami kenaikan.
Pada 2013 volume ekspor mencapai 9,275 juta ton dari posisi 2012 yang masih 8, 695 juta ton.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah menyebutkan, melihat tren melemahnya terus harga ekspor karet hingga memasuki bulan kedua 2014, bisa jadi tahun ini devisa Sumut turun lagi dari 2013.
Harga SIR 20 di bursa Singapura tanggal 30 Januari untuk pengapalan Februari dan Maret misalnya masih di bawah dua dolar AS per kg atau 1,886 dolar AS dan 1,938 dolar AS.
Harga itu di bawah harga 2013.
Asumsi bisa menurunnya devisa tahun ini, mengingat Karet menjadi pemberi terbesar kedua setelah CPO dalam perolehan devisa Sumut.
"Kalau penerimaan dari karet turun, tentunya memengaruhi total devisa," katanya. ***2***
(T.E016/B/T. Susilo/T. Susilo)