Madina (ANTARA) - Bupati Mandailing Natal (Madina), Saipullah Nasution meminta agar layanan Posyandu menyentuh seluruh kebutuhan masyarakat desa secara menyeluruh.
"Kalau dulu Posyandu lebih dikenal hanya melayani ibu dan anak, kini fungsinya lebih luas. Posyandu diharapkan dapat menjadi wadah terpadu yang juga memberi layanan untuk lansia dan menyentuh kebutuhan masyarakat desa secara menyeluruh,” sebut Bupati Mandailing Natal, Saipullah Nasution saat membuka rapat pembentukan kepengurusan dan tim pembinaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Kabupaten Madina di aula Kantor Bupati, Komplek Perkantoran Payaloting, Desa Parbangunan, Kamis (21/8).
Bupati menjelaskan, pembentukan Posyandu merupakan amanat dari undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014.
Pembentukan Posyandu, kata Saipullah, jangan hanya sebatas seremonial, tetapi harus benar-benar memberi manfaat nyata dan diharapkan mampu menjadi tempat warga menyampaikan keluhan dan kebutuhan, mulai dari kesehatan, pendidikan, infrastruktur, hingga persoalan lingkungan.
“Esensinya, Posyandu hadir untuk memberi solusi, bukan menambah beban desa. Kita ingin masyarakat merasakan langsung manfaatnya. Desa, memiliki organ mandiri dengan otonomi, dan salah satu tugasnya adalah menyediakan pelayanan dasar melalui Posyandu," ujarnya.
Saipullah menyampaikan, bahwa keberadaan Posyandu terpadu akan memudahkan koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sekaligus menyederhanakan berbagai layanan yang sebelumnya berjalan terpisah, seperti bidang kesehatan, pendidikan, hingga infrastruktur.
“Kalau dilakukan sendiri-sendiri tentu berat. Dengan penyatuan ini, Posyandu bisa menjadi forum bersama yang lebih praktis, terintegrasi, dan tidak parsial,” ungkapnya.
Rapat pembentukan kepengurusan dan tim pembinaan Posyandu ini turut juga dihadiri Pj Sekdakab Madina Sahnan Pasaribu, Kadis Kesehatan, dr Faisal Situmorang, Kadis PMD, Irsal Pariadi, serta Ketua TP PKK Madina, Yupri Astuti.
