Ternyata ini kunci pertumbuhan laba BSI capai 21,60 persen
Selasa, 29 Oktober 2024 22:37 WIB 2487
Medan (ANTARA) -
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus membukukan kinerja yang solid dan sustain, dengan pertumbuhan laba mencapai 21,6 pwrsen (yoy) pada Triwulan III 2024, sehingga menjadikan BSI masuk dalam bank dengan pertumbuhan laba lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional.
Hampir semua indikator kinerja keuangan lainnya seperti aset, pembiayaan dan dana pihak ketiga tercatat tumbuh dobel digit, kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi di Jakarta, Selasa.
Hingga triwulan III 2024, laba bersih BSI mencapai Rp5,11 triliun naik dibandingkan posisi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,20 triliun.
Pertumbuhan laba yang sustain antara lain buah dari penerapan strategi bisnis yang tepat. BSI tetap fokus pada pembiayaan yang sehat dan sustain yakni di segmen konsumer dan ritel dengan komposisi 72,17 persen serta funding fokus pada pertumbuhan dana murah (CASA) dengan komposisi 61,69 persen dari total DPK. BSI juga mengoptimalkan customer base yang saat ini mencapai 21 juta nasabah.
Ia menyatakan bersyukur sampai saat triwulan III 2024 kinerja BSI terus tumbuh solid, sehat dan sustain. ‘’Kami tetap tumbuh dobel digit sampai triwulan III di tengah makro ekonomi yang cukup menantang dengan tingginya reference rate. Namun, BI mulai menurukan suku bunga acuannya,’’ kata dia menambahkan.
BSI, lanjut Hery Gunardi, masih terus menumbuhkan segmen- bisnis yang potensial dengan kualitas terjaga sembari terus meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah terutama dari sisi digital.
Di tengah ketatnya kompetisi likuiditas bank, BSI menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 14,92 persen menjadi Rp301,22 triliun per posisi triwulan III 2024 di mana komposisi DPK didominasi produk tabungan yang pada periode yang sama tumbuh 13,40 persen (yoy) menjadi Rp130,18 triliun. Adapun rasio dana murah (CASA) berada pada posisi 61,69 persen.
Kenaikan tabungan sejalan dengan peningkatan customer base yang sejak merger rata-rata bertambah 2,5 juta nasabah pertahun. Untuk meningkatkan layanan, BSI terus memperbaikinya termasuk mempersiapkan SuperApps yang segera diluncurkan, selain menambah jumlah ATM, EDC, layanan QRIS, serta akses BSI Agen.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus membukukan kinerja yang solid dan sustain, dengan pertumbuhan laba mencapai 21,6 pwrsen (yoy) pada Triwulan III 2024, sehingga menjadikan BSI masuk dalam bank dengan pertumbuhan laba lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional.
Hampir semua indikator kinerja keuangan lainnya seperti aset, pembiayaan dan dana pihak ketiga tercatat tumbuh dobel digit, kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi di Jakarta, Selasa.
Hingga triwulan III 2024, laba bersih BSI mencapai Rp5,11 triliun naik dibandingkan posisi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,20 triliun.
Pertumbuhan laba yang sustain antara lain buah dari penerapan strategi bisnis yang tepat. BSI tetap fokus pada pembiayaan yang sehat dan sustain yakni di segmen konsumer dan ritel dengan komposisi 72,17 persen serta funding fokus pada pertumbuhan dana murah (CASA) dengan komposisi 61,69 persen dari total DPK. BSI juga mengoptimalkan customer base yang saat ini mencapai 21 juta nasabah.
Ia menyatakan bersyukur sampai saat triwulan III 2024 kinerja BSI terus tumbuh solid, sehat dan sustain. ‘’Kami tetap tumbuh dobel digit sampai triwulan III di tengah makro ekonomi yang cukup menantang dengan tingginya reference rate. Namun, BI mulai menurukan suku bunga acuannya,’’ kata dia menambahkan.
BSI, lanjut Hery Gunardi, masih terus menumbuhkan segmen- bisnis yang potensial dengan kualitas terjaga sembari terus meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah terutama dari sisi digital.
Di tengah ketatnya kompetisi likuiditas bank, BSI menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 14,92 persen menjadi Rp301,22 triliun per posisi triwulan III 2024 di mana komposisi DPK didominasi produk tabungan yang pada periode yang sama tumbuh 13,40 persen (yoy) menjadi Rp130,18 triliun. Adapun rasio dana murah (CASA) berada pada posisi 61,69 persen.
Kenaikan tabungan sejalan dengan peningkatan customer base yang sejak merger rata-rata bertambah 2,5 juta nasabah pertahun. Untuk meningkatkan layanan, BSI terus memperbaikinya termasuk mempersiapkan SuperApps yang segera diluncurkan, selain menambah jumlah ATM, EDC, layanan QRIS, serta akses BSI Agen.