Madina (ANTARA) - Pengguna pembayaran nontunai QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatera Utara hingga bulan April 2023 mencapai 7.366 merchant atau dengan total transaksi mencapai Rp. 2 Milyar 700 ribu.
Hal itu disampaikan, Manajer Kebijakan Sistem Pembayaran dan Pengawasan SPPUR, Bank Indonesia Cabang Sibolga, Andri Darmawan dalam diskusi publik terkait implemantasi QRIS di aula Hotel Rindang, Kelurahan Dalan Lidang, Kecamatan Panyabungan, Selasa (17/10).
"Selama tahun 2023 sejak Januari sampai April jumlah merchant di Madina ada 7.366 merchant dengan transaksi kurang lebih Rp. 2 milyar 700 ribu. Dalam satu bulan ada 4.590 transaksi, dengan transaksi per bulannnya kurang lebih Rp 679 juta," ujar Darmawan.
Meskipun begitu, Darmawan menyebut, penggunaan transaksi nontunai di Kabupaten Mandailing Natal masih berada dibawah kabupaten/kota lain di Sumatera Utara seperti Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah dan Sibolga.
Dari data yang dihimpun, pengguna pembayaran nontunai dengan QRIS paling banyak berada di Kabupaten Tapanuli Utara yakni sebanyak 15.020 merchant. Kemudian disusul Kabupaten Toba Samosir sebanyak 12.264 merchant, Tapanuli Tengah 10.903 dan Kota Padang Sidimpuan 9.447.