Sipirok (ANTARA) - Wakil Bupati Tapanuli Selatan Rasyid Assaf Dongoran turun langsung memberikan penyuluhan teknis sebagai upaya mengedukasi petani kopi di Desa Batusatail, Kecamatan Sipirok.
Pada penyuluhan yang digelar Kamis (7/9) sore tersebut, Rasyid mengajak petani untuk selalu bersemangat menjalankan profesi petani kopi dan mulai lah menerapkan jam target kerja harian.
"Dalam 24 jam sehari semalam kita sebagai petani hidup di Batusatail ini. Di mana 8-10 jam istirahat dan tidur, selanjutnya ke warung kopi 3 x sehari total sekitar 3 jam, mengurus rumah, keluarga dan lainnya sekitar 5 jam.Ibadah dan berdoa pagi siang sore malam sekitar 2 jam , artinya sisa ada sekitar 4-5 jam, maka fokus lah," katanya.
Rasyid juga meminta agar dari 30.000 bibit kopi Arabika dan kopi robusta yang sudah ditanam di desa Batusatail untuk dirawat sepenuh hati dan jika kekurangan bibit dan pupuk untuk segera berkoordinasi dengan tim lembaga non pemerintah Sumatra Rainforest institute (SRI).
Pola Agroforestri kopi yang diterapkan dimaksudkan senada menanami tanaman durian, jengkol di sekitar lahan kopi dan beberapa tanaman petai di dalam lahan kopi.