Medan (ANTARA) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Yuliani Siregar mengatakan penggunaan ekoenzim (eco enzym) meningkatkan kualitas dan mengurangi pencemaran air di Danau Toba.
"Kondisinya cukup tercemar, bahkan di beberapa lokasi bisa langsung kita lihat tingkat keruhnya air. Ekoenzim bisa meningkatkan kualitas air tawar, tetapi tentu ini butuh gerakan yang besar, bersama kabupaten lainnya, sebelumnya kita sudah tuang lima ton di Tiga Ras dan sekarang tiga ton lagi ditempat lain" ujar Yuliani di Medan, Ahad.
Dia menuturkan ada beberapa yang menyebabkan terus menurunnya kualitas air Danau Toba, antara lain seperti masih maraknya Keramba Jaring Apung (KJA) dan masyarakat yang masih membuang limbah di Danau Toba.
”Penertiban KJA terus kita upayakan secara bertahap karena ini salah satu mata pencaharian masyarakat, begitu juga untuk limbah seperti dari hotel, limbah masyarakat yang langsung membuangnya ke danau, padahal itu bisa dikelola dulu sebelum dilepas ke danau agar tidak terjadi pencemaran,” kata Yuliani Siregar.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat khususnya Pemerintah kabupaten/kota dan pemangku kebijakan terkait untuk menggunakan ekoenzim agar kualitas air Danau Toba meningkat.
"Penertiban KJA terus dilakukan Pemkab dan Pemprov Sumut, namun untuk limbah masyarakat perlu edukasi yang masif," tuturnya