Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyatakan tim gabungan sedang memadamkan kebakaran hutan lindung Siarubung dengan luas sekitar 300 hektare di Kabupaten Samosir.
"Luas kebakaran hutan sekitar 250-300 hektare, saat ini tim melakukan pemadaman sisa bara api di hutan lindung tersebut," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Sumatera Utara Yuliani Siregar ketika dihubungi dari Medan, Selasa.
Yuliani menjelaskan, petugas yang melakukan pemadaman tersebut di antaranya dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah XIII, Dinas LHK Sumut, Manggala Agni, BPBD Provsu, BPBD Kabupaten Samosir, dan masyarakat setempat.
Kondisi terkini hutan lindung di kawasan hutan lindung Siarubung tersebut, katanya, api relatif sudah padam, hanya tampak asap diduga sisa kebakaran.
Kebakaran hutan lindung yang berada koordinat 2°34'10.2" N, 98°39'36.6" E tersebut mulai terjadi pada Minggu (14/7) sampai hari ini.
"Dari letak topografi, kawasan hutan lindung yang terbakar berbukit dan curam dengan kondisi semak belukar, pohon pinus, dan pertanian lahan kering," kata Yuliani.
Dia mengatakan pula bahwa tim gabungan tersebut saat ini melakukan tindakan patroli pemantauan dan melakukan penyisiran di kawasan hutan yang terbakar tersebut.
Baca juga: Bupati Dairi: Ini hutan lindung, siapapun anda segera hentikan perambahan
Hutan lindung tersebut berada di wilayah administrasi Desa Sipitudai, Desa Boho di Kecamatan Sianjurmulamula, Desa Turpuk Limbong Kecamatan Harian di Kabupaten Samosir.
"Kondisi cuaca saat ini cerah dan berangin, oleh karena itu berpotensi munculnya titik api baru," katanya.
Sementara itu, Kepala Polres Samosir AKBP Yogie Hardiman mengatakan, penyebab kebakaran hutan tersebut masih dalam penyelidikan oleh Unit Tipidter Satreskrim Polres Samosir.
Yogie mengajak seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk menjaga lahan dan hutan karena merupakan tanggungjawab bersama untuk keberlangsungan hidup.
Selain itu, Yogie menyarankan agar warga yang membakar sampah atau membuang puntung rokok tidak sembarangan, terutama saat cuaca kering dan angin kencang.
Saran lainnya yaitu menyediakan peralatan pemadam api di dekat atau pos-pos pemantauan, juga menyediakan tempat penampungan air di titik-titik rawan kebakaran.