Medan (ANTARA) - Gelombang di Samudera Hindia barat Nias, Sumatera Utara, berpotensi mencapai 2,5 meter, untuk itu kepada nelayan dan pemangku kepentingan diharapkan waspada, karena dapat mengganggu pelayaran.
"Kondisi gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi Jumat malam. Kondisi yang sama juga berpotensi terjadi di Samudera Hindia barat Aceh," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Belawan Rizki Fadhillah di Medan, Jumat.
Pola angin di wilayah perairan Sumatera bagian utara pada umumnya bertiup dari arah Timur hingga Selatan dengan kecepatan berkisar antara 2 - 15 knot.
Sementara gelombang setinggi 1.25 meter berpotensi terjadi di perairan utara Sabang, Selat Malaka bagian utara, Perairan Sabang - Banda Aceh, Perairan Lhokseumawe, Selat Malaka bagian tengah, perairan barat Aceh, perairan Meulaboh - Sinabang, perairan Nias - Sibolga.
Sebelumnya, Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan Nensy Nindy Tambunan mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi terjadinya hujan dengan durasi lama di sejumlah wilayah di Sumatera Utara yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi.
"Masyarakat diimbau untuk mewaspadai terjadinya hujan dengan durasi yang cukup lama di sebagian besar wilayah Sumatera Utara, yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor dan angin kencang," katanya.
Cuaca di Sumut pada Jumat malam berawan dan berpotensi hujan ringan hingga sedang di sejumlah wilayah di provinsi itu.
Hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di Pematangsiantar, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, Serdang Bedagai, Simalungun dan sekitarnya.
Suhu udara rata-rata 14-33 derajat Celcius, kelembaban udara 68-98 persen, dan angin berhembus dari Selatan menuju Barat dengan kecepatan 3-12 km per jam.