Medan (ANTARA) - Keluarga besar Pengurus Provinsi Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (Pengprov IPSI) Sumut berduka cita atas meninggalnya pesilat muda masa depan Said Alif Rabbani Sitompul pada Kejuaraan Tingkat Daerah se-Sumut kategori Usia Dini, Pra Remaja, Remaja, Mahasiswa dan Umum, Sabtu (15/2) malam WIB.
“Atas nama pribadi dan juga selaku Ketua Umum Pengprov IPSI Sumut, saya menyampaikan rasa dukacita yang mendalam atas berpulangnya Said Alif Rabbani Sitompul. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun,” ujar Ketua Umum Pengprov IPSI Sumut Hj Dahliana SH MSi di Medan, Minggu (16/2).
Dahliana lebih lanjut menjelaskan, musibah yang akhirnya menjemput ajal Alif asal Ponpes Ar Raudlatul Hasanah 2 Lumut, Tapteng, sama sekali di luar perkiraan. Apalagi sebelumnya, almarhum tidak mengidap sakit. Dan saat akan mengikuti kejuaraan juga menyertakan surat sehat dan surat izin dari orang tua guna mengikuti event ini.
Kronolos kejadian, jelas Dahliana lagi, Alif buah hati pasangan Basaruddin Sitompul dan Syamsudarni Situmorang, berhadapan dengan Syahnal Hasibuan (IPSI Paluta). Mereka bertanding di babak perempat final Kelas D Putra partai ke-134, Jumat (14/2) malam WIB.
Di babak pertama, Alif sempat unggul poin. Namun 40 detik jelang laga berakhir, ia sempat mendapat bantingan dan terjatuh. Namun sesuai hasil pemeriksaan tim medis, masih layak bertanding. Dan Alif pun ketika itu juga menyatakan siap melanjutkan pertandingan.
Laga babak pertama pun dilanjutkan hingga tuntas.Selanjutnya pertandingan berlanjut di babak kedua. Laga pun awalnya berlangsung normal. Namun memasuki satu menit pertandingan, suasana GOR Lubuk Pakam menjadi heboh, saat Alif kembali terjatuh, ia tidak mampu bangkit lagi.
Pihak Panpel, yang memang mengikutsertakan seluruh pesilat menjadi peserta BPJS, selanjutnya melarikan Alif ke RS Amri Tambunan Lubuk Pakam.
Pemeriksaan intensif pun langsung dilakukan, baik berupa rontgen maupun Computed tomography atau CT scan.
Namun ketentuan berkata lain, setelah satu malam mendapat perawatan di rumah sakit, Alif yang diduga mengalami pendarahan di bagian kepala, menghembus nafas terakhir.
Duka mendalam tidak terelakkan. Namun sang ayah dan ibu, Basaruddin Sitompul/ Syamsudarni Situmorang beserta nenek almarhum yang sejak Sabtu pagi sudah di rumah sakit, terkesan ikhlas.
Semua ini ketentuan Allah SWT Sang Pencipta.
Jenazah almarhum pun diberangkatkan secara resmi oleh KH Solihin Adlin SAg MM dari Ponpes Ar-Raudlatul Hasanah Medan beserta keluarga besar Ponpes tersebut beserta orang tua dan nenek almarhum, termasuk Ketua Umum IPSI Sumut H Dahliana SH MSi, Sekum H Ismarnotho Ismail SE, Pedomanta Keliat (Ketua Panpel) dan Mad Tuah SH (Sekretaris Panpel), untuk dikebumikan di kampung halamannya di Kabupaten Tapteng.
Secara terpisah Pelatih Ponpes Ar Raudlatul Hasanah 2 Lumut, Doli Nuranda Pardede menjelaskan, Alif menekuni silat sejak 2017.Dan selama ini sudah sering mengikuti event pencak silat.
“Alif adalah alumni Ponpes Ar Raudlatul Hasanah 2 Lumut, dan saat ini kuliah di STIT Ar Raudlatul Hasanah Medan. Apa yang terjadi memang tidak disangka sama sekali. Tapi kita juga tidak ingin saling menyalahkan. Semua ini ketentuan dari Yang Maha Kuasa,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Dahliana. Kepergian Alif menurutnya bukan saja duka bagi pihak keluarga maupun Ponpes Ar Raudlatul Hasanah 2 Lumut dan Medan, tetapi juga duka keluarga besar IPSI Sumut. Segala upaya sudah dilakukan untuk penanganan cedera almarhum, namun ketentuan Allah berkata lain.
“Kami sudah langsung menemui keluarga almarhum. Demikian juga pihak Ponpes. Alhamdulillah, pihak keluarga menerima ketentuan ini. Tidak ada yang perlu dipermasalahkan,” ujar Dahliana mengakhiri keterangan.