Langkat (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Langkat yang mengunjungi berbagai pasar tradisional yang ada di berbagai kecamatan seperti Babalan, Tanjungpura, Stabat dan Kuala guna memantau harga maupun juga kondisi makanan dan buah-buahan yang dijajakan di pasar tradisional itu.
Dari kunjungan ke pasar tradisional Babalan TPID Langkat menemukan buah anggur yang mengandung formalin, kata Kepala Bagian Perekonomian pemkab Langkat Sutrisuanto, di Stabat, Jumat.
Dari hasil pantauan stok ketersedian bahan pokok ditiga kecamatan Stabat, Kuala, Babalan tersebut cukup sampai lebaran, untuk perbedan harganya pun masih terbilang lumrah, sebab hanya berkisar Rp1.000-Rp2.500 per kilogram saja.
"Kesimpulan dari harga julan bahan pokok di pasar Stabat, Babalan dan Kuala dinilai masih sama," ungkapnya.
Selain itu, juga melakukan uji kesterilan terhadap makanan dari bahan kimia berbahaya, dengan mengambil beberapa sampel makan seperti buah-buahan, ikan, daging ayam dan lainnya, untuk dilakukan pengujian dilaboratorium, Dinas Kesehatan yang telah disiapkan.
Dari ketiga pasar itu, TPID Langkat hanya menemukan buah anggur di pasar Babalan, positif mengadung formalin. Kini barangnya telah dilarang untuk dijual, rencananya akan dikembalikan ketempat dimana penjualnya membeli, agar peredarannya berhenti, katanya.
Baca juga: TPID Langkat : Harga kebutuhan pokok lebaran stabil
Baca juga: Pasar Stabat kumuh dan jorok