Langkat (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Langkat menyebutkan ketersediaan bahan pokok dinilai cukup untuk menyambut Natal dan Tahun Baru, sedangkan harganya dinilai relatif stabil. Jika ada kenaikan harga, masih dianggap lumrah, sebab hanya berkisar Rp1.000 sampai Rp2.000 saja.
Hal itu disampaikan .
"Untuk harga tidak ada kenaikan yang signifikan, masih terjangkau untuk dibeli masyarakat konsumen, ketersediannya pun masih cukup," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat, Nasiruddin, di Stabat, Senin.
Sedangkan untuk hasil uji laboratorium terhadap sejumlahbahan pangan, sebut Nasiruddin, belum diketahui, karena masih dalam proses pemeriksaan.
"Di semua pasar, kita harapkan semua makanannya aman, namun jika nantinya masyarakat ada menemukan makanan yang tidak steril, laporkan saja, kita pasti akan langsung bertindak sesuai aturan yang berlaku," ujarnya.
Adapun daftar harga barang sembilan bahan pokok di antaranya beras Kuku Balam Rp11.500 per kilogram, beras Jongkong IR 64 Rp10.500 per kilogram, gula pasir Rp12.500 per kilogram, minyak goreng Bimoli Spesial Rp25.000 per dua kilogram, dan minyak goreng curah kuning Rp10.000, per kilogram.
Selanjutnya tepung terigu Segitiga Biru Rp8.000 per kilogram, tepung terigu Cakra Kembar Rp8.500 per kilogram, tepung roti biasa Rp6.500 per kilogram, daging sapi murni Rp105.000 per kikogram, daging ayam boiler Rp32.000 per kilogram, dan daging ayam kampung Rp50.000 per kilogram.
TPID Langkat: Ada kenaikan harga jual sembako kisaran Rp2.000
Senin, 23 Desember 2019 19:20 WIB 1905