Langkat (ANTARA) - Pj Bupati Langkat Faisal Hasrimy membuka pelaksanaan rapat tingkat tinggi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan koordinasi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) kabupaten itu tahun 2024, di Stabat, Rabu (3/7).
Faisal Hasrimy menyampaikan inflasi merupakan salah satu isu ekonomi yang memiliki dampak signifikan terhadap stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu pengendalian inflasi menjadi prioritas utama bagi pemerintah daerah untuk memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga dan harga kebutuhan pokok juga tetap stabil.
Disampaikannya juga setelah rapat koordinasi inflasi Kementerian Dalam Negeri telah kita bahas terkait realisasi belanja tidak terduga. Saya mengajak kita semua untuk terus bekerja sama dalam mengelola dan merealisasikan dana tidak terduga dengan sebaik-baiknya.
Serta marilah kita pastikan bahwa dana yang telah dialokasikan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat, dan membantu mengatasi berbagai situasi darurat yang kita hadapi.
Selain itu peran KP3 juga sangat penting dalam memastikan ketersediaan dan distribusi pupuk serta pestisida yang berkualitas bagi para petani.
Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Kabupaten Langkat, di mana ketersediaan pupuk dan pestisida yang tepat sangat berpengaruh terhadap produktivitas serta kesejahteraan petani.
Pada kesempatan itu Sekretaris Daerah Amril yang juga Ketua TPID sekaligus Ketua KP3 Kabupaten Langkat melaporkan bahwa maksud dan tujuan High Level Meeting ini bertujuan yaitu
membahas dan merumuskan kebijakan strategis yang diperlukan untuk pengendalian inflasi dan pendistribusian pupuk bersubsidi di Kabupaten Langkat.
Selain itu meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar unsur Forkopimda dengan kepala perangkat daerah dinas terkait dalam menghadapi tantangan inflasi dan pendistribusian pupuk bersubsidi dan menguatkan pengawasan dalam mengimplementasikan kebijakan pengendalian inflasi dan pendistribusian pupuk bersubsidi di Kabupaten Langkat.
Permasalahan yang dihadapi bahwa minggu ketiga Juni 2024 Kabupaten Langkat masuk dalam 10 besar nasional kabupaten/kota dengan kenaikan indeks perkembangan harga (IPH) tertinggi yaitu sebesar 2,34 persen.
Kemudian minggu ke empat Juni 2024 Kabupaten Langkat masuk dalam empat besar berdasarkan wilayah di pulau Sumatera dengan kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) sebesar 1,49 persen, katanya.
Komoditas penyumbang andil terbesar kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Kabupaten Langkat pada minggu pertama sampai dengan keempat Juni 2024, yakni komoditas cabai merah, susu bubuk, minyak goreng, daging sapi, tahu mentah dan udang basah.
Selanjutnya menertibkan distributor dan owner kios pupuk bersubsidi yang melakukan pelanggaran ketentuan pendistribusian pupuk bersubsidi.
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam pengendalian inflasi daerah dan pendistribusian pupuk bersubsidi yakni
Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat melakukan intervensi terhadap komoditas penyumbang utama kenaikan IPS seperti cabai merah dan minyak goreng.
Melaksanakan pasar murah dan pangan murah di beberapa kecamatan di Kabupaten Langkat, melaksanakan gerakan menanam hortikultura seperti cabai merah pada pekarangan rumah,
membentuk KP3 pupuk bersubsidi dengan melibatkan pihak dari Kepolisian, Kejaksaan dan TNI.