Medan, 28/5 (Antara) - Persatuan Olahraga Berkuda Indonesia (Pordasi) Sumatera utara akan lebih mengintensifkan sosialisasi berkuda kepada masyarakat dengan harapan ke depan akan lebih banyak yang tertarik untuk menggeluti olahraga tersebut.
Ketua Harian Pordasi Sumut, Nabari Ginting di Medan, Rabu, mengatakan, pihaknya terus berupaya agar berkuda lebih disenangi oleh masyarakat, terutama generasi muda sehingga ke depannya akan muncul atlet-atlet berbakat dari daerah itu.
"Kami juga telah melakukan serangkaian kegiatan untuk mengaktifkan olahraga berkuda di tengah masyarakat seperti menggelar pacuan kuda di Siborong-borong, Tapanuli Utara dan kegiatan berkuda di Tuntungan," katanya saat beraudiensi dengan Plt Wali Kota Medan Dzulmi Eldin.
Agar berkuda lebih tersosialisasi, salah satu upaya yang dilakukan, pihaknya menawarkan kerja sama dengan Pemkot Medan untuk menempatkan kuda-kuda sebagai sarana transportasi di beberapa lokasi terutama tempat-tempat wisata yang ada di Kota Medan.
Selain dengan menunggangi langsung kuda, warga yang mendatangi objek bisa juga menggunakan jasa kuda untuk berkeliling dengan sado.
Termasuk, minta izin untuk membuka lin sado yang akan membawa penumpang dari bekas Bandara Polonia, Istana Maimun, Lapangan Benteng sampai Lapangan Merdeka Medan.
"Kita sudah mempersiapkan sadonya dalam bentuk menarik dan unik agar warga tertarik untuk menaikinya. Jika memang diizinkan, kita pun siap untuk mengoperasikannya," katanya.
Plt Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin mengatakan, olahraga berkuda di Kota Medan memang kurang berkembang karena daerah itu tidak memiliki lokasi yang tepat seperti kawasan Tuntungan.
"Insya Allah kita akan lakukan sosialisasi tentang berkuda kepada masyarakat. Dengan sosialisasi ini kita berharap agar kegiatan maupun olahraga berkuda dapat di terima di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Selain melakukan sosialisasi, Eldin pun menyatakan siap bekerjasama dengan Pengprov Pordasi untuk menempatkan kuda di lokasi-lokasi wisata di Kota Medan, seperti misalnya di Medan Zoo.
Terkait dengan usulan permintaan izin mengoperasikan sado dari mulai bekas Bandara Polonia sampai Lapangan Merdeka Medan, Eldin mengatakan harus dikoordinasikan lebih dulu dengan Dinas Perhubungan Kota Medan dan Satlantas Polresta Medan.
"Mengingat jalan-jalan yang akan dilalui sado nantinya merupakan kawasan padat lalu lintas. Jadi kita pelajari lebih dahulu," katanya. (KR-JRD)
