Oleh Evalisa Siregar
Medan, 5/4 (Antara) - Perolehan devisa dari nilai transkasiksi ekspor karet Sumatera Utara selama dua bulan pertama tahun 2014 berkurang 18,69 persen atau senilai 313,881 juta dolar AS akibat harga komoditas tersebut turun.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono, di Medan, Sabtu, menyebutkan, pada Januari-Februari 2013 nilai ekspor karet sudah mencapai 386,023 juta dolar AS.
"Ada penurunan perolehan devisa ekspor karet meski secara volume tetap bertumbuh. Itu menunjukkan harga jual yang turun," katanya.
Penurunan devisa ekspor karet terjadi sejak Januari 2014.
Dia mengakui, selain karet, devisa ekspor dari golongan lemak dan minyak hewani/nabati dari Sumatera Utara juga turun sebesar 11,23 persen.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah menyebutkan volume ekspor karet daerah setempat hingga Februari 2014 masih bertumbuh walau hanya 1,2 persen dari periode sama tahun 2013.
Pada Januari-Februari 2014, ekspor karet anggota Gapkindo sebanyak 86.643 ton dari periode sama 2013 tercatat 85.594 ton.
Tahun 2013, volume ekspor karet eksportir anggota Gapkindo Sumut naik 3,64 persen menjadi 509.125.992 kilogram (kg).
Harga jual SIR 20 di bursa Singapura pada tanggal 4 April hanya tinggal 1,835 dolar AS per kg untuk pengapalan Mei 2014.
Dengan harga sebesar itu, harga bahan olah karet di pabrikan Sumut hanya berkisar Rp16.433-Rp18.433 per kg. (E016)