Medan,1/3 (Antara) - Nilai ekspor Sumatera Utara hanya 847,371 juta dolar AS pada Januari 2013, menurun dibandingkan Januari 2012 akibat harga jual berbagai barang ekspor yang masih melemah sebagai dampak krisis global.
"Penurunan nilai ekspor di Januari itu dipicu turunnya devisa dari hampir semua golongan barang ekspor. Pada Januari 2012, nilai ekspor sudah mencapai 864,756 juta dolar AS,"kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Suharno di Medan, Jumat.
Turunnya devisa ekspor Sumut itu dipastikan karena harga jual yang masih melemah, mengingat secara volume, ekspor pada awal tahun ini justru naik.
Kalau pada Januari 2012 masih 694.635 ton, maka di bulan sama 2013 sudah 815.225 ton.
"Mudah-mudahan saja, harga jual membaik sehingga terjadinya peningkatan pada volume ekspor itu diikuti kenaikan pada nilai ekspor, "katanya.
Sekretaris Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Sumut, Sofyan Subang, mengakui, masih tren rendahnya harga ekspor berbagai barang, meski secara nilai jual masih cukup bagus, "Semua itu masih dampak krisis global meski hampir semua negara khususnya Amerika Serikat dan Eropa terus berupaya bangkit dari krisis,"katanya.
Dia menyebutkan, harga jual yang tren masih melemah adalah di kelompok barang lemak dan minyak hewan nabati serta karet dan barang dari karet.
Data menunjukkan, nilai ekspor lemak dan minyak hewan nabati pada Januari 2013 hanya 389,192 juta dolar AS dari Januari 2012 yang sudah 399,039 juta dolar AS.
Sementara karet juga lebih rendah di 2013 ini atau hanya 181,938 juta dolar AS dari Januari 2012 yang sebesar 193,132 juta dolar AS.
"Meski ekspor di Januari tren melemah, namun pengusaha masih optimistis, devisa lebih membaik tahun ini dengan perhitungan dampak krisis global semakin bisa ditekan,"katanya.***3*** yuliastuti (T.E016/B/N. Yuliastuti/N. Yuliastuti) 01-03-2013 17:15:34
Nilai Ekspor Sumut di Januari Melemah
Sabtu, 2 Maret 2013 8:17 WIB 903