Medan, 28/1 (ANTARA) - Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho menginstruksikan semua pihak khususnya jajaran pemangku amanah pertanian tanaman dan ketahanan pangan agar mengantisipasi iklim ekstrem.
"Adaptasi iklim ekstrem ini bersifat strategis untuk pengamanan produksi beras di Sumut," ujar Gatot diwakili Kepala Bappeda Provinsi Sumut H Riadil Akhir Lubis di Medan, Senin, pada Acara Sosialisasi tentang Adaptasi Iklim Ekstrem Sebagai Upaya Pengamanan Produksi Beras di Sumut 2010-2020.
Gatot mengatakan, menurut penelitian Bank Dunia tahun 2010 dampak perubahan iklim di Indonesia secara langsung maupun tidak langsung diperkirakan menyebabkan kerugian ekonomi mencapai 2,5 persen, sedangkan data dari Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tahun 2011 menunjukkan bahwa 5,599 hektare padi sawah mengalami kekeringan.
Jumlah ini jika dikalikan dengan rata-rata produksi per hektare berarti Sumut mengalami ancaman potensi kehilangan hasil padi sawah sebesar 27.286.85 ton pada tahun 2011.
Selain itu, katanya, bencana banjir juga menyebabkan potensi penurunan produksi beras di Sumut, yaitu pada tahun 2011 sebanyak 10.439.4 hektare padi sawah gagal panen jika dikalikan dengan produksi rata-rata per hektare bencana banjir ini juga menurunkan produksi sebanyak 50.871.20 ton padi.
Menurut Gatot, upaya mengamankan produksi gabah/ beras nasional serta antisipasi dan respon cepat untuk menghadapi kondisi iklim ekstrem, Presiden RI telah mengeluarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengamanan Produksi Beras Nasional dalam menghadapi kondisi iklim ekstrem yang menginstruksikan dua hal penting kepada Gubernur.
Pertama melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam mengantisipasi dan respon cepat menghadapi kondisi iklim ekstrem.
Kedua, Mengalokasikan Anggaran yang diperlukan dalam pelaksanaan pengamanan produksi beras dalam APBD masing-masing Provinsi serta hal yang sama juga diinstruksikan kepada Bupati/Wali kota.
"Sosialisasi Instruksi Gubernur ini adalah sebagai bentuk partisipasi sekaligus wadah konsolidasi dan koordinasi dengan pengambil kebijakan dari jajaran pemerintah daerah maupun dengan komponen dunia usaha dan masyarakat di Provinsi Sumut," kata Gatot.
Sebelumnya Konsul Jenderal Jepang di Medan Mr Yushi Suzuki mengatakan Perubahan Iklim dan Bencana Banjir sangat berpengaruh bagi Ketahanan Pangan di Dunia termasuk di Indonesia, berkaitan dengan itu Pemerintah Jepang ingin memberi bantuan berupa tenaga ahli dalam menghadapi Perubahan Iklim dan Bencana Banjir.***3***
(T.M034/B/I006/I006)
Plt Gubernur: Antisipasi Iklim Ekstrem Pengamanan Beras
Selasa, 29 Januari 2013 10:34 WIB 1258