Medan, 26/1 (Antara) - Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho berharap 15 PNS yang diberi kesempatan dan telah menyelesaikan program master (S-2) dari UGM dan International University of Japan, menjadi agen reformasi mental di jajaran Pemerintah Sumut.
"Harapan Presiden agar terjadi reformasi mental di tengah masyarakat Indonesia untuk bisa membangun Indonesia hendaknya juga sudah bisa dilakukan PNS di pemkot/pemkab di Sumut yang baru lulus S-2," katanya di Medan, Senin.
Dia mengatakan itu saat menerima audiensi Vice Dean For Academic and Student Affairs Faculty Of Economics and Business UGM, BM Purwanto, Director Chair Accounting Program, Bambang Riyanto dan Vice Director For Academic Affairs Chair Economics Program, Arti Adji bersama ke-15 PNS yang telah lulus S2 itu.
Menurut dia, reformasi mental memang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja PNS di Pemprov Sumut sejalan dengan semakin kompleksnya tugas-tugas pemerintahan.
Baik dalam tugas pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat yang menuntut tanggung jawab dan kenyamanan serta profesionalisme sumber daya aparatur dalam pelaksanaan urusan pemerintahan.
Didampingi Kepala Badan Kepegawaian Daerah Sumut, Pandapotan Siregar dan Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Masri, Gubernur menekankan agar para PNS itu memiliki semangat baru untuk mengukir prestasi di Sumut.
"Pemprov Sumut yang sedang membudayakan Sumut Bangkit memang membutuhkan PNS yang berdedikasi," katanya.
Pembangunan dan penerapan nilai-nilai budaya kerja untuk kebangkitan Sumut dengan mengedepankan kereligiusan, integritas, kompeten, gotong royong dan pelayanan harus menjadi ruh dan sikap setiap PNS.
Vice Dean For Academic and Student Affairs Faculty Of Economics and Business UGM, BM Purwanto menyebutkan, bukanlah hal mudah bagi 15 PNS dari Sumut itu untuk menamatkan studi di UGM dan IUJ, Jepang tersebut.
"Namun dengan upaya keras mereka dan terus didampingi UGM tanpa memberikan toleransi apapun telah membuat para PNS itu memiliki karakter kuat dan bisa melewati tantangan yang tidak mudah tersebut," ujarnya.
Purwanto optimistis, perkembangan dan juga pencapaian yang didapatkan 15 PNS itu akan dapat membantu visi dan misi Pemprov Sumut.
"Biasanya kualitas terbaik itu keluar ketika mereka mendapat tantangan di luar sehingga kami secara spesifik mengucapkan selamat kepada Gubernur Sumut dan berharap 15 PNS itu ditempatkan di tempat yang tepat," katanya.
Penempatan SDM yang tepat, ujar dia, akan menyelesaikan banyak masalah dan sebaliknya kalau salah penempatan maka bisa menjadi "kotoran".
"PNS itu menjadi aset yang bernilai masa depan daerah dan provinsi terutama menghadap tantangan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)," katanya.
Salah satu PNS yang lulus S-2 tersebut, Uji Dippos Lumban Siantar mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada Gubernur Sumut karena telah diberi kesempatan untuk mendapatkan tugas belajar.
Apalagi kesempatan itu sangat bagus dimana, untuk tahun pertama, belajar di program studi ilmu ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis di UGM, kemudian tahun keduanya belajar di International Development Program International University Of Japan.
"Saya dan tentunya PNS lainnya yang sudah selesai S-2 berharap bisa memberikan kontribusi dan ke depannya bisa membangun Sumut," ujar Uji yang PNS di Pemkot Medan.
Kepala BKD Sumut, Pandapotan Siregar menyebutkan, program tugas belajar tersebut merupakan salah satu program unggulan Gubernur Sumut.
Program itu berawal dari keinginan Gubernur untuk meningkatkan kompetensi SDM para PNS.
"Gubernur sudah menandatangani surat penempatan mereka di daerah agar pemerintah kota/kabupaten masing masing betul-betul memanfaatkan tenaga mereka," ujarnya.***4***
(T.E016/B/F.C. Kuen/F
Gubernur: PNS S-2 Jadi Agen Reformasi Mental
Selasa, 27 Januari 2015 8:31 WIB 1334