Medan, 14/1 (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara mengusulkan nama Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Muhammad Ildrem sebagai ganti nama RSJ Daerah.
Usulan tersebut disampaikan anggota Pansus Ranperda tentang Perubahan Nama RSJ Daerah Rahmiana Delima Pulungan dalam rapat paripurna DPRD Sumut di Medan, Senin.
Menurut dia, perubahan nama tersebut dimaksudkan untuk menghilangkan keengganan masyarakat dalam menggunakan layanan kesehatan di RSJ Daerah Sumut.
Dari studi banding yang dilakukan selama ini ke beberapa provinsi di Tanah Air, pihaknya mendapatkan informasi jika perubahan nama tersebut membawa pengaruh positif.
Ia mencontohkan studi banding ke RSJ Daerah Provinsi Sumatera Selatan di Palembang yang diubah nama menjadi RSJ Prof Ernaldi Bahar sejak Juni 2006.
Dengan perubahan nama tersebut, masyarakat di provinsi itu tidak merasa takut lagi untuk mengikuti layanan medis di tempat tersebut dan tidak lagi menganggap RSJ sebagai tempat orang yang sakit jiwa.
"Sejak perubahan nama, terjadi peningkatan kunjungan pasien yang menyebabkan adanya penambahan PAD dari RSJ itu," katanya.
Awalnya, kata dia, pihaknya ingin menghilangkan kata "jiwa" dalam RSJ untuk menghilangkan kesan negatif dan ketakutan masyarakat untuk menggunakan layanan di tempat tersebut.
Namun berdasarkan ketentuan dalam Pasal 24 ayat (2) dan (4) UU 44/2009 tentang RS dan Peraturan Menteri Kesehatan 340/2010 tentang Klasifikasi RS, penghapusan kata jiwa dalam RSJ tidak diperbolehkan untuk menunjukkan kekhususan pelayanan di tempat itu.
"Jadi, nama yang diusulkan adalah RSJ Prof Dr Muhammad Ildrem," katanya.
Ia mengatakan, perubahan nama RSJ Daerah itu juga telah dilakukan di provinsi lain seperti RSJ Prof HB Saanin di Sumatera Barat, RSJ Dr Soeharto Heerdjan di Jakarta, RSJ H Marzoeki Mahdi di Bogor, RSJ RM Soedjarwadi di Klaten, RSJ Dr Amino Gondohutono di Semarang, RSJ Radjiman Wediodiningrat di Malang, dan RSJ Prof VL Ratumbuysang di Sulawesi Utara.
Pihaknya mengusulkan nama Prof Muhammad Ildrem yang merupakan sesepuh dunia psikiater di Sumut dan merupakan putera daerah asal Kabupaten Tapanuli Selatan.
Muhammad Ildrem adalah alumni Fakultas Kedokteran Rijk Universitiet Leiden, Belanda, dan pada 18 September 1945 didaftarkan sebagai salah satu ahli syaraf internasional (Neurologie en Psychiatrie).
Ketika masih mengikuti pendidikan di Belanda, Muhammad Ildrem pernah menjadi Ketua Perhimpoenan Mahasiswa Indonesia.
Pada 1946, Muhammad Ildrem kembali ke Tanah Air untuk mengamalkan ilmunya dan bertugas di Central Burgerlijke Ziekeninrichting (CBZ) yang kini menjadi RS Tjipto Mangoenkoesoemo.
Pada 1948, Muhammad Ildrem pindah tugas ke Medan dan diangkat menjadi pimpinan RSJ Daerah hingga 1965.
Selanjutnya pada 1956, Muhammad Ildrem diangkat menjadi Guru Besar Faklutas Kedokteran USU dan menjadi Sekretaris Dewan Guru Fakultas Kedokteran USU, serta dianggap sebagai pelopor ilmu kesehatan jiwa di Sumut. ***4***
(T.I023/B/E005/E005)