Tapanuli Selatan (ANTARA) - Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Gus Irawan Pasaribu meminta seluruh warga Desa Tandihat, Kecamatan Angkola Selatan, untuk meninggalkan desa tersebut karena dinilai sudah tidak aman untuk ditempati akibat dampak bencana.
Hal itu disampaikan Bupati saat mengunjungi Desa Tandihat, Minggu (14/12) malam, sebagai bentuk kepedulian dan empati kepada warga terdampak.
“Seluruh warga Desa Tandihat harus meninggalkan desanya karena situasi sudah tidak memungkinkan untuk ditempati (tanah desa bergerak-red),” kata Gus Irawan di hadapan masyarakat.
Ia menyatakan Pemkab Tapsel akan segera menggelar rapat koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk membahas langkah konkret relokasi warga.
Menurut Gus Irawan, saat ini PTPN IV telah memberikan izin lokasi relokasi, dan pemerintah daerah telah mengusulkan relokasi bagi sebanyak 186 kepala keluarga sesuai data yang diterima.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Gus Irawan juga melaksanakan salat Magrib berjamaah bersama masyarakat sebelum melanjutkan agenda kunjungan lapangan di desa tersebut.
Pada kesempatan yang sama, turut dilaksanakan baiat massal terhadap 128 jamaah yang dipimpin Pengasuh Tertinggi Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Thoriqoh Naqsyabandiyah Indonesia (PPITTNI), Buya Syekh Muhammad Ali Idris.
Bupati menyebut pertemuan tersebut sebagai keberkahan dan berharap dukungan spiritual dari para tokoh agama dapat memperkuat masyarakat Desa Tandihat dalam menghadapi proses relokasi dan pemulihan pascabencana.
Turut mendampingi Bupati dalam kunjungan tersebut Sekretaris Daerah Sofyan Adil serta Camat Angkola Selatan Dody Kurniawan, dan dihadiri jajaran pengurus PPITTNI serta warga Desa Tandihat.
