Tapanuli Utara (ANTARA) - Upaya pelestarian kemenyan yang dilakukan PT Toba Pulp Lestari tidak berjalan sendiri, namun perusahaan menjalin kerja sama erat dengan Kelompok Tani Hutan di wilayah operasionalnya, seperti KTH Onan Harbangan di Desa Pohan Jae, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, di mana bersama para petani, TPL mengelola area seluas 8 hektar di wilayah Sektor Habinsaran sebagai kawasan konservasi hutan kemenyan.
"TPL turut aktif dalam perbanyakan kemenyan sebagai tanaman endemik yang banyak terlihat di wilayah Tapanuli," jelas Dedy Armaya, Koordinator Media Relation TPL, didampingi oleh Fedrik Susanto, Community Development Officer, Selasa, (11/2).
Disebutkan, ini merupakan satu kontribusi nyata TPL adalah dalam pelestarian tanaman endemik yang memiliki nilai budaya dan ekonomi tinggi, yaitu kemenyan atau haminjon dalam bahasa Batak.
Menyadari pentingnya kemenyan bagi lingkungan dan budaya, TPL terus berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan tanaman ini di wilayah operasionalnya.
Sebagai tanaman yang memiliki banyak manfaat, kemenyan tidak hanya dikenal karena getahnya yang digunakan sebagai bahan baku dupa, parfum, dan produk aromaterapi, tetapi juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan.
Menyadari potensi besar ini, TPL aktif mendukung pelestarian kemenyan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah operasionalnya.
Dalam budaya Batak, kemenyan memiliki kedudukan istimewa. Aromanya yang harum sering digunakan dalam berbagai ritual adat seperti "mangongkal holi" (ritual pemindahan tulang belulang leluhur) hingga upacara pernikahan. Kemenyan dipercaya mampu menghubungkan dunia nyata dengan dunia roh, sebagai simbol penghormatan kepada leluhur dan kekuatan spiritual yang mengakar kuat dalam tradisi Batak.
Bibit kemenyan yang diperbanyak di kawasan pembibitan TPL tidak hanya untuk kebutuhan internal, tetapi juga dibagikan secara gratis kepada para petani kemenyan di Tapanuli melalui KTH tersebut. Ini adalah bentuk nyata dukungan perusahaan terhadap keberlanjutan ekonomi masyarakat.
Kontribusi TPL tidak berhenti di situ. Perusahaan juga memberikan bantuan berupa bibit/biji kemenyan, polybag, knapsack/karung, Em4 (bakteri untuk membantu proses pengomposan pupuk kandang), paranet, bibit lamtoro, pupuk serta pengendali hama seperti pestisida dan fungisida. Selain itu, dilakukan pula monitoring berkala untuk memastikan pertumbuhan tanaman kemenyan berjalan optimal.
Melalui berbagai kontribusi ini, TPL menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat.
Pelestarian kemenyan bukan hanya upaya menjaga tanaman endemik, tetapi juga warisan budaya dan sumber penghidupan yang berkelanjutan.
"Bersama TPL, kemenyan bukan hanya sekadar pohon, melainkan simbol harapan dan kesejahteraan bagi generasi masa depan," tukas Dedy.