Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara selesaikan program pompanisasi untuk penambahan areal tanam hingga September seluas 49.704 hektare.
"Program pompanisasi untuk penambahan areal tanam sudah sampai target," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini di Medan, Minggu.
Juwaini melanjutkan setelah pencapaian target program pompanisasi tersebut, nantinya segera disusul penanaman padi dimulai September 2024.
Di antara 33 wilayah kabupaten dan kota Sumut yang mendapatkan program pompanisasi yakni, Kabupaten Deli Serdang dengan potensi lahan tadah hujan 3.822 hektare, Kabupaten Labuhanbatu Utara 11.610 hektare, Kabupaten Labuhanbatu 14.927 hektare Padang Lawas Utara 7.519 hektare dan lainnya.
"Kami berharap, dengan adanya penambahan areal tanam melalui program pompanisasi itu maka produktivitas padi tahun 2025 akan lebih baik lagi," kata Juwaini.
Untuk di Sumut, target Agustus hingga September ini penambahan areal tanam mencapai 97.000 hektare dengan rincian optimasi lawah rawa 30.442 ha, program pompanisasi 49.704 ha dan tumpang sisip pagi gogo 17.148 hektare.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan, program pompanisasi dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian Sumut.
"Kami meninjau pemanfaatan dari program Kementerian Pertanian dalam hal ini pompanisasi," ujar Wamentan Sudaryono.
Ia mengatakan program pompanisasi ini sebagai bentuk antisipasi menghadapi kemarau panjang akibat El Nino.
Menurut dia, program bantuan kepada petani seperti pupuk dan bibit padi sudah baik, tinggal bagaimana memanfaatkan air masuk ke sawah agar dapat ditanami padi dengan tujuan meningkatkan produktivitas.