Medan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat nilai ekspor dan impor di wilayah itu naik pada Mei 2024 dibanding bulan sebelumnya.
"Untuk ekspor nilainya 869,13 juta dolar AS atau naik 24,67 persen dibandingkan bulan sebelumnya," ujar Statistisi Ahli Utama BPS Sumut Misfaruddin di Medan, Jumat.
Misfaruddin melanjutkan nilai impor Sumut tumbuh 15,65 persen menjadi 500,61 juta dolar AS. Pada April 2024, nilai impor Sumut adalah 432,85 juta dolar AS.
Terkait ekspor, dia menyebut sektor industri masih mendominasi ekspor Sumut pada Mei 2024 yaitu 89,78 persen, diikuti pertanian 7,82 persen serta pertambangan dan penggalian 2,40 persen.
Pangsa ekspor Sumut pada Mei 2024 paling banyak tercatat ke China dengan nilai 138,97 juta dolar AS (15,99 persen), disusul Amerika Serikat 107,70 juta dolar AS (12,39 persen) dan Jepang 64,37 juta dolar AS (7,41 persen).
Pada periode tersebut, ekspor Sumut untuk negara Asia di luar ASEAN berjumlah 326,91 juta dolar AS (37,61 persen) dan negara ASEAN 126,38 juta dolar AS (14,54 persen).
Lalu, terkait impor Sumut Mei 2024, bahan baku penolong menjadi yang terbanyak yaitu 79,18 persen, barang konsumsi 11,49 persen dan barang modal 9,33 persen.
Negara mitra impor Sumut terbesar pada Mei 2024 adalah China dengan nilai 121,85 juta dolar AS (24,34 persen), kemudian Singapura 68,70 juta dolar AS (13,72 persen) dan Malaysia 58,44 juta dolar AS (11,67 persen).
Sementara impor Sumut dari negara Asia di luar ASEAN bernilai 163,15 juta dolar AS (32,59 persen) dan dari negara ASEAN 177,92 juta dolar AS (35,54 persen).
Dari ekspor dan impor pada Mei 2024, neraca perdagangan Sumut surplus 368,52 juta dolar AS.
Surplus terbesar Sumut datang dari perdagangan dengan Amerika Serikat dengan nilai 69 juta dolar AS, selanjutnya dengan Jepang 60 juta dolar AS dan India 38 juta dolar AS.
Adapun defisit terbanyak datang dari perdagangan dengan Singapura yakni -57 juta dolar AS, diikuti Australia -28 juta dolar AS dan Brasil -27 juta dolar AS.