Asahan (ANTARA) - Untuk mensukseskan pelaksanaan Sensus Pertanian 2023 (ST2023), Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Asahan melibatkan 517 petugas yang akan dimulai 1 Juni sampai 31 Juli 2023.
“ Pelaksanaan ST2023 ini kita mulai dengan apel siaga dan menjadi momen penting untuk menyatukan komitmen kita bersama dalam menyukseskan ST2023 dengan libatkan 17 orang,” demikian kata Kepala BPS Kabupaten Asahan Rika Ventina, Kamis (01/06)
Rika menjelaskan pelaksanaan ST 2023 dirancang untuk menjawab kebutuhan data di level nasional maupun level global dengan mengacu kepada program FAO bernama World Programme for the Census of Agriculture (WCA) 2020. Kemudian untuk pengumpulan data ST2023 bukan hanya dilaksanakan dengan metode konvensional, dimana petugas mengunjungi responden secara door-to-door menggunakan kertas dan pensil
ST2023 mampu menangkap isu strategis pertanian nasional, seperti urban farming, petani milenial, modernisasi pertanian dan juga pendapatan petani sebagai proxy kesejahteraan petani. “ Pelaksanaan ST2023 diharapkan mampu memberikan gambaran komprehensif terkait kondisi pertanian di Indonesia sampai wilayah terkecil,”ucap Rika.
Data hasil ST2023 nantinya juga digunakan sebagai kerangka sampel survei pertanian dan sebagai benchmark statistik pertanian yang ada saat ini. Dan yang terpenting, data ST2023 diharapkan mampu menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan strategis sektor pertanian, sehingga meningkatkan kualitas desain kebijakan yang diformulasikan.
“ Mari kita kobarkan semangat untuk menyukseskan sensus Pertanian 2023 ini. Mencatat Pertanian Indonesia untuk kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani,”ujarnya, sembari mengatakan apel siaga yang dilaksanakan di Asahan dipimpin staf ahli Pemkab Asahan,dirangkai dengan pemasangan atribut ST2023 dan pelepasan balon.